Berita

Rupiah Tiba-tiba Terjun Lagi, Ini Penjelasan BI

Rupiah Tiba-tiba Terjun Lagi, Ini Penjelasan BI
Dok interest

 

Hal lain yang menjadi penyebab adalah China. Negeri Tirai Bambu, Biro Statistik China (NBS) telah mengumumkan data PMI Manufaktur untuk Oktober pagi tadi. Data ini cukup penting oleh pelaku pasar untuk menentukan sebagaimana kondisi manufaktur China di tengah masih lesunya perekonomian China.

 

Secara tak terduga, PMI Manufaktur China turun menjadi 49,5 pada bulan Oktober 2023 dari 50,2 pada bulan September, meleset dari perkiraan pasar sebesar 50,2, karena peningkatan output yang lebih lambat, di tengah penurunan pesanan baru, dengan penjualan asing turun lebih cepat sementara lapangan kerja terus menurun.

 

PMI Non-Manufaktur NBS resmi untuk China pun mengalami penurunan menjadi 50,6 pada Oktober 2023 dari 51,70 pada bulan sebelumnya. Sementara Indeks Output PMI Gabungan NBS di China turun menjadi 50,7 pada Oktober 2023 dari 52,0 pada bulan sebelumnya, yang menunjukkan angka terendah sejak Desember 2022.

 

Penurunan yang di luar ekspektasi ini mempertegas bahwa perkembangan China saat ini baik di sektor manufaktur maupun non-manufaktur relatif lambat dan berpotensi merambat ke gerak laju investasi dan produksi China yang juga turut melambat.

 

"Kemudian BoJ yang dianggap oleh pelaku pasar yang hanya melakukan langkah yang minor dalam kebijakan moneternya," terangnya.

Baca Juga : Cegah Perjudian Daring di Kalangan ASN, Menteri PANRB Terbitkan Surat Edaran
Bagikan :