Berita

22 Kabupaten/Kota di Jatim Terdampak Kekeringan Kritis

22 Kabupaten/Kota di  Jatim Terdampak Kekeringan Kritis
dok bpbd jatim

SURABAYA, PustakaJC.co - BMKG II Malang melaporkan seluruh wilayah di Jawa Timur kecuali Lumajang terdampak hari tanpa hujan (HTH). BPBD Jatim menyebut ada puluhan kabupaten/kota yang memiliki titik kekeringan kritis (jarak sumber air lebih dari 3 km).

 

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyatakan, ada 22 kabupaten di Jawa Timur yang sudah memiliki titik kekeringan kritis.

 

"Potensi kekeringan kritis di Jawa Timur ada di 27 kabupaten. Tapi saat ini yang terdampak ada 22 kabupaten/kota," kata Gatot beberapa waktu lalu.

 

Data BPBD Jatim menunjukkan 22 kabupaten/kota yang terdampak kekeringan kritis ada di Kabupaten Kediri, Tuban, Bojonegoro, Ponorogo, Nganjuk, Trenggalek, Tulungagung, Situbondo.

 

Kemudian di Kabupaten Blitar, Gresik, Kabupaten Mojokerto, Lamongan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Pacitan, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Bondowoso, Jember, Sumenep, dan Kabupaten Malang.

 

BPBD Jatim, kata Gatot telah men-dropping air bersih ke-22 kabupaten tersebut guna membantu titik-titik yang sudah masuk kekeringan kritis.

 

"Jadi di masing-masing daerah itu ada beberapa titik desanya yang sudah masuk kekeringan kritis. Jadi bukan satu kabupaten, namun beberapa titik," jelasnya.

 

"Wilayah yang sudah melakukan dropping air dari BPBD Jatim sebanyak 22 kabupaten. Tetapi untuk wilayah yang sudah mengeluarkan status tanggap maupun siaga darurat baru 20 kabupaten. Sehingga, wilayah yang sudah mengeluarkan SK bisa mengeluarkan dana Belanja Tak Terduga (BTT) untuk mendukung giat distribusi menangani kekeringan," tambahnya.

 

Lebih lanjut Gatot menyampaikan, total titik kekeringan kritis di Jawa Timur sepanjang musim kemarau 2023 ini ada 500 titik. Angka tersebut lebih sedikit dibanding tahun 2022 lalu.

 

"Jumlahnya menurun bila dibandingkan tahun lalu. Tahun ini 500 desa kering kritis, tahun lalu 513. Kemudian untuk kering langka (jarak sumber air di bawah 3 km) saat ini ada 253 desa. Lalu untuk titik kering langka terbatas (jarak sumber air di bawah 1 km) ada 91 desa tahun 2023 ini," tandasnya.

 

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Malang melaporkan bahwa seluruh wilayah kabupaten/kota kecuali Lumajang di Jawa Timur terdampak hari tanpa hujan (HTH). Kondisi yang berimbas kekeringan itu masuk kategori ekstrem.

 

"Berdasarkan monitoring hari tanpa hujan di Jatim berturut-turut pada dasarian I September 2023, ini ternyata wilayah Jatim sudah mengalami kekeringan ekstrem lebih dari 60 hari yang merata hampir di seluruh wilayah Jatim dan 10 wilayah mengalami HTH dengan kategori sangat panjang, 31 sampai 60 hari," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Malang Anung Suprayitno dikutip dari Konferensi Rilis Prakiraan Hujan 2023, Kamis (14/9/2023).

 

Dia menjelaskan bahwa wilayah-wilayah yang mengalami HTH kategori sangat panjang (31-60 hari) meliputi Ngawi, Pacitan, Kediri, Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bojonegoro, Tuban, dan Sampang. (int)

Baca Juga : Pesantren Wajib Penuhi Syarat Baru, Kemenag Perketat Aturan Demi Kualitas Pendidikan
Bagikan :