Penyediaan tangki penampungan di setiap kampung se-Jawa Timur dinilai lebih efektif dibandingkan harus mengirimkan bantuan berupa mobil tangki air keliling. Apalagi air dari tempat penampungan tersebut dapat digunakan oleh masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan.
Adanya potensi bencana kekeringan di wilayah Jawa Timur, menurut Khofifah sudah diprediksi sejak Maret 2023. Ia menjelaskan pihak Pemprov Jawa Timur sudah mencoba menyiapkan berbagai pendekatan, termasuk sumur hidrolik dan pipanisasi di berbagai wilayah.
Prioritas penanganan pada saluran irigasi area persawahan diakui Khofifah ingin dijaga betul olehnya. Sang gubernur bertekad meminimalisir dampak El Nino terhadap produksi beras di Jawa Timur utamanya pada tahun ini.
“Ada best practice yang dilakukan oleh Kabupaten Ngawi, Ngawi itu memang menyiapkan sumur-sumur pompa di (areal) persawahan. Sekarang Madiun juga melakukan itu, Situbondo (juga) melakukan itu. Ini adalah (upaya) untuk melakukan mitigasi dari ancaman kekeringan,” kata Khofifah.