“Jatim mempunyai peran vital dalam menjaga ketersediaan pangan nasional. Kemudian pada bulan Maret - April 2023, Jatim telah memasuki masa panen raya padi. Dimana potensi panen s.d April 2023 mencapai 828,72 ribu ha dan diperkirakan surplus 1,13 juta ton,” tukasnya.
Berikutnya, dari sisi permodalan, Gubernur Khofifah berharap para petani bisa mendapatkan kemudahan permodalan khususnya grace period. Grace period adalah kelonggaran waktu (masa tenggang) dalam melakukan cicilan awal dan pelunasan pinjaman pokok maupun bunganya selama jangka waktu tertentu agar tidak memberatkan pihak yang bersangkutan.
"Grace period untuk gapoktan kita harapkan minimal dua tahun saja itu sudah luar bisa. Grace period ini akan menjadi harapan bagi para gapoktan terutama untuk bisa mengakses alsintan modern. Dengan begitu maka kedaulatan pangan negeri ini akan terwujud,” katanya.
Lebih lanjut menurutnya, dalam menghadapi tantangan pengendalian inflasi yang multidimensional, dibutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia dalam Wadah tim pengendalian inflasi daerah TPID untuk menghasilkan inovasi dan sinergi kebijakan.
Untuk itu, orang nomor satu di Jatim ini mengusulkan 7 solusi percepatan pengendalian inflasi di Jatim. Pertama, pemerintah provinsi, pemkab dan pemkot se-Jatim bersama satgas pangan harus melakukan sinergi dan koordinasi dengan Gapoktan, PERPADI, distributor dan Perum BULOG, agar terwujud stabilisasi pasokan dan harga pangan (komoditas beras) di Jatim.