"Di Mesir, kalau kita masuk ke gedung kantor Grand Syech Al-Azhar, akan ada tulisan ayat itu. Kata beliau, hidup harus dengan ilmu," jelas Khofifah.
Dalam upaya mendukung agar masyarakat Jawa Timur agar terus bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, Pemprov Jatim bersama Baznas Jatim memberikan dukungan dan fasilitas bagi keluarga kurang mampu untuk menguliahkan anaknya lewat program Satu Keluarga, Satu Sarjana.
"Jadi kalau dirasa berat, ibu-ibu bisa menggunakan kesempatan ini agar anaknya bisa sarjana. Harus semangat, sehingga anak bukan dianter ke KUA dulu tapi kuliah. Mugi Allah ijabah,” tuturnya.
Lebih jauh, Khofifah kemudian menyebut, opsi lain untuk mendukung pemantapan ilmu bagi anak-anak juga bisa dengan memasukkan anak ke pondok pesantren. Karena selain mendalami keilmuan, selama di pesantren anak-anak bisa mempelajari keagaaman serta ketrampilan tertentu.
"Selain bisa kuliah di UNIPDU misalnya , kuliah sambil nyantri di pesantren sini . Insya Allah, mereka akan bisa berfikir cepat, berdzikirnya kuat, dan tindakannya tepat. Harapannya mereka tidak salah melangkah, tidak salah mengambil keputusan. Seperti visi Pesantren Darul Ulum," ucap gubernur perempuan pertama Jatim itu.