"Disertai akhlak yang karimah, mahasiwa harus tetap konsisten sebagai agen perubahan, penjaga nilai-nilai kebangsaan, penjaga moral bangsa, kontrol sosial, dan selalu siap menjadi penerus generasi untuk kemajuan bangsa dan negaranya," ungkap Adhy.
Sementara itu, Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah (LT) Hamdan Zoelva mengatakan bahwa dirinya bahagia bisa hadir dalam Kongres SEMMI ke-8 ini. Pasalnya, SEMMI telah lama mati suri sebelum dapat bangkit kembali.
"Dan saya harap diadakan Kongres ini di Surabaya bisa menginspirasi. Karena Surabaya bukan hanya Kota Pahlawan, tapi juga kota awal bersemainya nasionalisme dan kebangkitan Indonesia," tuturnya.
Tak hanya itu, ia menekankan bahwa SEMMI harus bisa menghadapi perubahan zaman dan beradaptasi dengan cepat. Terlebih karena dunia telah memasuki Society 5.0.