JAKARTA, PustakaJC.co - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa anggaran pendapatan belanja negara (APBN) telah bekerja keras dalam menjaga perekonomian nasional di tengah tantangan pandemi COVID-19 yang dihadapi sejak tahun 2020 lalu.
“Indonesia alhamdulillah dapat menangani pandemi dan juga mengelola dampak secara sangat baik dibandingkan banyak negara-negara di dunia. APBN dalam hal ini menjadi instrumen yang luar biasa penting dan diandalkan,” ujar Menkeu dalam acara Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun Anggaran 2023, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (01/12/2022).
Pada tahun 2020 belanja APBN mencapai Rp2.595,5 triliun dengan defisit yang melonjak akibat pandemi, mencapai Rp947,7 triliun. Kemudian, pada tahun 2021 belanja APBN meningkat menjadi Rp2.786,4 triliun namun dengan defisit yang menurun tajam ke Rp775,1 triliun. Penurunan defisit tersebut, ujar Sri Mulyani, menandakan bahwa pandemi COVID-19 sudah mulai dapat dikelola dan perekonomian Indonesia mulai bangkit.