Berita

Ini Lima Arahan Gubernur Khofifah Hadapi Cuaca Ekstrem di Jatim

Ini Lima Arahan Gubernur Khofifah Hadapi Cuaca Ekstrem di Jatim
Gubernur Khofifah saat memimpin Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam di Wilyah Jatim Tahun 2022 di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya, Kamis (20/10).

"Keempat, mohon diperkuat koordinasi antar lembaga dalam satu klaster penanganan darurat agar penanggulangan bencana semakin profesional. Terakhir, monitoring dan pemantauan perkembangan cuaca di wilayah masing-masing harus dilakukan secara terus-menerus," jelas Khofifah.

 

Lima arahan kesiapan tersebut juga harus diikuti dengan update data dan situasi dari BMKG. Gubernur Khofifah mengatakan, Provinsi Jawa Timur memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang berpotensi terjadinya bencana. Baik yang disebabkan faktor alam dan non alam maupun faktor kesalahan manusia yang menyebabkan kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

 

Pada 17 Oktober 2022 lalu, lanjut Khofifah, BMKG telah mengumumkan potensi cuaca ekstrem di wilayah provinsi Jawa Timur. Berdasarkan analisis dinamika atmosfer di wilayah Jatim, menunjukkan pola konvergensi serta perlambatan Kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.

 

Aktifnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby serta suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +0,5 sampai +2,5 derajat Celcius yang mengakibatkan suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.

Baca Juga : Tradisi Baru Pelantikan Kepala Daerah: Simbol Sinergi Pusat dan Daerah
Bagikan :