Khofifah menambahkan, guna mendukung program UMKM Jatim go global, Pemprov Jatim juga sudah menyiapkan rumah kurasi yang bekerjasama dengan Bank Indonesia. Tujuannya adalah untuk standarisasi produk, agar produk UMKM Jatim semuanya bisa memenuhi standar ekspor.
“Kita juga membuka Kampus UMKM bekerjasama dengan Shopee. Khusus untuk produk mamin bahkan ada kurikulum manajemen first in first out. Yang di dalamnya ada materi lengkap untuk pelatihan pelaku UMKM. Ada Materi terkait pemotretan untuk pasar digital, live streaming dan marketing. Waktunya tiga bulan dan satu bacth 40 orang, semua gratis,” urainya.
Namun, Gubernur Khofifah juga menegaskan bahwa tidak semua produk bisa dikirim melalui Ekspor Test Market. Ini karena, Pemprov Jatim sebelumnya telah melakukan seleksi dengan beberapa persyaratan bagi setiap pelaku UMKM yang berminat untuk mengikuti Ekspor Test Market. Persyaratan tersebut diantaranya adalah telah memiliki NPWP, NIB, Sertifikat BPOM, ataupun Sertifikat PIRT serta Sertifikat Halal.
Selain itu, bentuk, kemasan dan ketahanan produk juga masuk dalam persyaratan.
"Ini adalah upaya Pemprov Jatim agar UMKM bisa go global. Namun, tentu itu semua sangat bergantung pada kreativitas dan inovasi serta semangat para pelaku UMKM," pungkasnya.