Berita

200 Ribu Dosis Vaksin PMK Tahap Pertama Siap di Akhir Agustus

200 Ribu Dosis Vaksin PMK Tahap Pertama Siap di Akhir Agustus
Dok humas jatim

SURABAYA, PustakaJC.co - Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya saat ini tengah membuat vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dalam negeri. Kepala Pusvetma Surabaya, Edy Budi Susila membeberkan perkembangan pembuatan vaksin PMK.

 

"Untuk vaksin PMK yang lokal dalam negeri kita dalam proses untuk produksi massal, sekarang sudah melalui beberapa tahap untuk purifikasi. Ini progress harapannya nanti akhir Agustus atau awal September sudah launching untuk batch pertama," kata Edy di Kantor Pusvetma, Kamis (21/7/2022).

 

Edy menyebut tahap pertama, Pusvetma akan menyiapkan 100-200 ribu dosis PMK. Hingga akhir tahun 2022, Pusvetma optimis bisa membuat 1 juta dosis vaksin PMK.

 

"Insyaallah nanti akhir Agustus atau awal September produk vaksin dalam negeri bisa diaplikasikan. Tahap pertama kurang lebih 100 ribu atau 200 ribu dosis," katanya.

"Kalau sampai Desember kita targetkan 1 juta dosis. Saat ini masuk tahap prototype, setelah selesai nanti ada proses control untuk quality-nya. Kalau prototype sudah diuji akan kita buat massal," tegasnya.

 

Edy menambahkan setelah Pusvetma bisa memproduksi 1 juta dosis, nantinya akan ada rencana untuk pengembangan kerja sama dengan perusahaan swasta.

 

"Karena ini produk dalam negeri masih dalam pengembangan kita bisa peluang kerja sama tapi yang bisa kita laksanakan sampai akhir Desember ya 1 juta dosis," jelasnya.

 

"Untuk peningkatannya, kerja samanya dengan produsen vaksin lokal swasta sesuai dengan progres pengendalian PMK ini. Untuk efektivitasnya di atas 80 persen, harapannya karena sesuai pengalaman kita dulu," tandasnya.

 

Sementara itu, Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak mengungkapkan komitmen Pemprov Jatim men-support vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) buatan Pusvetma.

 

Emil menegaskan akan terus mendukung dan mendorong agar bisa segera digunakan serta dimanfaatkan oleh para peternak guna memutus rantai penyebaran virus PMK.

 

"Kita akan memberikan dukungan penuh kepada Pusvetma. Dalam proses uji sampling akan difasilitasi oleh Pemprov Jatim semaksimal mungkin. Insyallah Bulan Agustus akan mulai diterapkan secara terbatas," kata Emil.

 

Selain itu, Wagub mengimbau para peternak untuk kooperatif melaksanakan vaksinasi hewan dan melaporkan ternak yang terinfeksi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

 

Emil menyampaikan imbauan itu usai dirinya mendengar laporan adanya sejumlah peternak sapi potong di Kabupaten Pasuruan menolak vaksinasi PMK.

 

"Ini sebenarnya sama betul seperti saat kita menghadapi virus Corona. Tapi kami butuh sinergitas peternak agar lebih kooperatif. Supaya mereka sedini mungkin menginformasikan kalau ada ternak yang terdampak. Jangan berpikir nanti malah rugi kalau lapor, takut sapinya dicap sapi sakit dan harganya makin murah. Enggak nolong juga," ujar Emil.

 

Emil mengatakan pihaknya mengerti betul ketakutan para peternak. Mengingat masyarakat biasanya akan mencap buruk peternakan bila ada hewan yang terkena PMK. Dengan begitu nilai jual hewan akan merosot turun.

 

"Untuk vaksinasi jangan menunda-nunda. Karena akhirnya kalau beneran sakit, malah makin merambah ke mana-mana dan makin enggak sembuh. Tidak ada untungnya menyembunyikan situasi atau kondisi atau gejala dari sapi. Karena kalau dilaporkan, paramedis hewan pasti berusaha menyembuhkan dan membantu," katanya.

 

Mantan Bupati Trenggalek itu menjelaskan bahwa format bantuan dan penanganan PMK juga sedang digodok lebih lanjut oleh pemerintah pusat. Sampai dengan format final keluar, Pemprov dan Pemkab/Pemkot akan berusaha semaksimal mungkin mengurangi masalah yang ada.

 

"Format penanganan terkait hewan yang meninggal ini sedang digodok pusat. Untuk saat ini, kami melalui Dinas Peternakan akan berkoordinasi dan melibatkan jejaring dunia usaha yang memperoleh susunya dari sini. Kalau semua pihak mau peduli, insyaallah pemulihan akan baik," katanya.

 

Lebih lanjut Emil melaporkan bahwa hingga saat ini vaksinasi hewan di Jawa Timur telah mencapai 67% dari total 364.000 dosis vaksinasi yang diberikan.

 

"Ini artinya kerja dari teman-teman vaksinator ini sangat cepat, sangat gigih. Kami yakin secara gradual akan bisa tercapai target vaksinasi ini," tandasnya. (ayu)

Baca Juga : Kejurprov Usia Dini Tarung Derajat: Ajang Bergengsi yang Dinantikan Jawa Timur
Bagikan :