SURABAYA, PustakaJC.co - Kondisi kasus Covid-19 di Jawa Timur masih terkendali. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 yang disajikan melalui laman resmi https://infocovid19.jatimprov.go.id/, jumlah kasus Covid-19 relatif stabil yaitu di bawah 1.000 kasus per hari.
Menyusul semakin membaiknya kondisi kasus Covid-19 tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat agar menjaga kesehatan dan tidak terpapar dari penyakit menular seperti Covid-19.
“Meskipun pandemi Covid-19 saat ini keadannya terus melandai, namun saya mengajak seluruh masyarakat untuk turut menjaga dan melindungi diri dari resiko terpapar virus. Bagi kaum muda untuk ikut menjaga jangan sampai kita menjadi carrier (pembawa virus) bagi mereka yang lansia. Poinnya saling menjaga dan melindungi," kata Khofifah saat peringatan HLUN, 29Mei lalu di Malang.
Khofifah mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga dan melindungi para lansia dari terpapar virus Covid-19 adalah dengan vaksinasi. Berdasarkan data dari Dashboard SI Satu Data Covid-19 KCPEN (Kontrol Tower Vaksin) per (27/5), capaian target vaksinasi dosis lansia di Jatim untuk dosis 1 mencapai 77,51%, dosis 2 mencapai 64,15%, dan dosis 3 mencapai 14.78%.
"Dari 38 kabupaten/kota di Jatim, sebagian besar dosis keduanya telah mencapai lebih dari 60 persen. Namun ada 11 kabupaten/kota yang dosis dua masih di bawah 60 persen. Untuk itu, mohon bagi 11 kabupaten/kota ini dipercepat lagi dosis keduanya," katanya.
Adapun 11 kabupaten/kota yang vaksis dosis kedua bagi lansianya masih di bawah 60% yakni Kabupaten Jember, Kabupaten Madiun, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, dan Kota Probolinggo.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim, Budi Santosa meminta masyarakat untuk tetap menggunakan masker, meski pemerintah kembali berencana melonggarkan penggunaan masker di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Budi, penggunaan masker tidak hanya melindungi dari penularan virus Corona, namun, virus lain seperti flu dan polusi udara.
"Tetaplah pakai masker, enggak perlu dilepas. Masalahnya ancaman penyakit itu bukan hanya Covid-19, tapi flu dan polusi udara," ujarnya dalam acara pemantauan prokes di Jatim Park Group beberapa waktu lalu.
Budi menambahkan, setiap orang tetap bisa menggunakan masker saat berinteraksi dengan orang lain dan banyak orang di perkantoran atau ruang publik lainnya agar terlindungi dari penularan virus.
"Kalau enggak pakai masker juga tidak apa-apa, tapi saya anjurkan pakai masker dan protokol kesehatan lainnya seperti mencuci tangan dan menjaga jarak sebaiknya tetap ada, karena itu budaya yang bagus," ujarnya.
Di samping itu, ia menilai, penurunan kasus Covid-19 setelah libur Lebaran disebabkan karena hampir 99,2 persen masyarakat di Pulau Jawa-Bali sudah memiliki imunitas terhadap Covid-19.
"Tapi artinya kita harus melihat evaluasi pandemi, tiga hal yang harus dilihat yaitu kasus positif, hospitalisasi, dan kasus kematian, kasus meninggal turun drastis dan yang dirawat di RS juga turun," ucapnya.
Kemudian, dari Istana Kepresidenan, Presiden Joko Widodo mengatakan, situasi pandemi Covid-19 mulai menunjukkan perbaikan. Kondisi ini, menurutnya, keberhasilan dari kerja keras semua pihak dalam menghadapi pandemi.
"Alhamdulillah saat ini kondisi pandemi Covid-19 sudah melandai. Aktivitas masyarakat sudah mulai kembali normal, ekonomi masyarakat sudah mulai bergerak kembali," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden
Namun, Jokowi menginbau semua pihak untuk tidak lengah. Ia mengatakan, situasi yang baik ini harus terus dijaga.
Oleh karenanya, Presiden meminta masyarakat tetap melakukan vaksinasi Covid-19 lengkap atau dua dosis, ditambah vaksinasi booster atau dosis ketiga. Ini untuk memastikan pencegahan penularan virus corona.
Jokowi mengatakan, vaksinasi booster sangat penting. Data dari Kemenkes menunjukkan bahwa vaksinasi booster dapat meningkatkan kekebalan imunitas hingga dua kali lipat dibanding dosis kedua.
"Vaksinasi booster ini juga diperlukan untuk melindungi orangtua dan kelompok masyarakat rentan atau memiliki komorbid dari penularan Covid-19," ucapnya.
Jokowi memastikan, stok vaksin Covid-19 untuk vaksinasi booster lebih dari cukup.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat segera mendapatkan vaksinasi booster gratis dan tidak memilih-milih jenis vaksin. Sebab, semua vaksin manfaatnya sama untuk melindungi masyarakat dari pandemi Covid-19.
"Mari kita jaga bersama-sama momentum baik ini agar Indonesia semakin pulih dan ekonomi semakin membaik," kata kepala negara. (ayu)