Berita

Pemprov Jatim Ambil Sikap Terkait Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) pada Hewan Ternak di 4 Kabupaten Jatim

Pemprov Jatim Ambil Sikap Terkait Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) pada Hewan Ternak di 4 Kabupaten Jatim
Gubernur Khofifah melaksanakan rakor intensif dengan instansi terkait, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) para direktur, tim Kemenko Perekonomian, lengkap dengan empat Bupati yang terjangkit wabah, yaitu Mojokerto, Gresik, Sidoarjo dan Lamongan serta kalangan kampus khususnya FKH UNAIR serta instiusi lain pemerintah pusat, pada Jumat (6/5/2022).

SURABAYA, PustakaJC.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa gerak cepat merespon ditemukannya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di empat kabupaten di Jawa Timur. 

 

Setelah tanggal 5 Mei secara resmi terkonfirmasi hasil lab Pusat Veteriner Farma  (PUSVETMA) langsung gerak cepat tanggal 6 Mei mulai pagi secara maraton Gubernur Khofifah  melaksanakan rakor intensif dengan instansi terkait, Dirjen Peternakan  dan Kesehatan Hewan (PKH) para direktur,  tim Kemenko Perekonomian, lengkap dengan empat Bupati yang terjangkit wabah, yaitu Mojokerto, Gresik, Sidoarjo dan Lamongan  serta  kalangan kampus khususnya FKH UNAIR serta instiusi lain pemerintah pusat, pada Jumat (6/5/2022). 

 

Rakor khusus maraton digelar guna merumuskan langkah komprehensif penghentian penularan PMK pada hewan ternak agar tidak meluas ke daerah lain. Sebagaimana diketahui, telah ditemukan kasus PMK di empat kabupaten di Jatim yaitu Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Sidoarjo.

 

“Dari  laporan masyarakat serta hasil peninjauan di lapangan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jatim,  dan uji lab Pusvetma , pada tanggal 5 Mei  resmi terkonfirmasi ada   empat kabupaten di Jatim yang hewan ternaknya  terjangkit PMK yaitu  Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Sidoarjo,” ujarnya saat memimpin Rakor di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (6/5).

 

Dijelaskan Gubernur Khofifah, kasus pertama dilaporkan terjadi di Kabupaten Gresik pada 28 April 2022 dengan jumlah kasus sebanyak 402 ekor sapi potong yang terjangkit PMK dan tersebar di 5 kecamatan dan 22 desa. 

Baca Juga : Target Peningkatan PAD, Bapenda Jatim Sosialisasikan E-PBBKB
Bagikan :