Untuk program ketiga, yakni Jatim Peduli Anak dan Perempuan, Dinsos Jatim telah membangun shelter yang diperuntukkan bagi anak dan perempuan korban kekerasan. Alwi menegaskan, saat ini shelter tersebut telah menjalankan fungsinya dengan baik.
Dia mencontohkan, shelter UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (PPSPA) Batu telah dipergunakan untuk menampung NA (13), anak panti asuhan di Malang yang menjadi korban kekerasan seksual dan bullying. Ada pula shelter UPT Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra (PRSMP) Surabaya yang menampung Elok Anggraini, asisten rumah tangga yang mendapat kekerasan dari majikannya.
Sementara untuk program Jatim Home Care, selama ini UPT Dinsos Jatim telah memiliki inovasi untuk memberikan layanan home c are kepada PPKS di luar panti. Di antaranya, UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) dengan program Jasa Layanan Tunanetra (Janeta) yang telah meraih penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jatim tahun 2021 dan UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Magetan dengan inovasi Ambulans Menyapa Lansia Menuju Sejahtera Berbasis Masyarakat (Amalia Juara Mas).