Gubernur Khofifah, juga menyampaikan bahwa banyak sekali program yang telah dilakukan oleh pemerintah pusat dan Pemprov Jatim dalam menggalakkan program literasi secara masif.
Antara lain, gerakan membaca, gerakan literasi sekolah, gerakan literasi keluarga, dan gerakan literasi masyarakat yang secara aktif memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
“Semua kalangan pun, baik individu maupun kelompok juga banyak yang secara sukarela menjadi relawan dan penggiat literasi,” ujarnya.
Oleh karena itu, dari momentum peringatan Hari Aksara Internasional ini, Gubernur Khofifah berharap kepada bupati/walikota se Jawa Timur untuk dapat melakukan beberapa hal, seperti pengkajian khusus terhadap program – program literasi digital untuk mempersiapkan generasi mendatang agar siap menghadapi era revolusi industri 4.0, tetapi tetap mengaplikasikan kearifan lokal dalam setiap program yang dilaksanakan, Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal dengan metode dalam jaringan (online); Berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan program – program keaksaraan dan literasi digital di masing – masing kabupaten/kota.
Sementara itu, karena peringatan ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19, Gubernur Khofifah, pun berpesan agar masyarakat tidak lengah dan menyerah.
“Yang terpenting, kita jangan sampai lengah dan menyerah pada kondisi pandemi saat ini, walaupun sekarang Jawa Timur merupakan provinsi terbaik dalam penanganan kasus covid – 19 se indonesia, tetapi kita harus tetap ikhtiar, bekerja keras, bekerjasama untuk dapat terus waspada terhadap segala kemungkinan penyebaran virus varian – varian baru. Tetap menerapkan 5M dan selalu berdoa agar kita semua diberikan kesehatan dan kekuatan dalam beraktifitas sehari- hari,” tuturnya.(yo)