SURABAYA,PustakaJC.co - Dalam rangka mengejar target vaksinasi untuk 70% masyarakat Indonesia pada akhir tahun, pemerintah terus mendatangkan vaksin melalui berbagai skema.
Pada Kamis (21/10/2021), Indonesia menerima ketibaan dua jenis vaksin Covid-19 untuk tahap kedatangan 95 dan 96.
Kedatangan vaksin tahap 95 berupa vaksin Pfizer, mendarat di 2 lokasi, yakni di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, dan di Bandara Sepinggan, Balikpapan. 1.210.950 dosis vaksin jadi Pfizer dari pembelian langsung, serta 698.090 dosis vaksin jadi AstraZeneca sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Jepang.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, vaksin AstraZeneca yang tiba hari ini, adalah bagian hibah dari Pemerintah Jepang.
"Di tengah kebutuhan akan vaksin Covid-19 yang tinggi di berbagai negara, selayaknya kita sangat berterima kasih atas dukungan vaksin dari Pemerintah Jepang ini," ujar Siti dalam keterangan tertulis, Jumat (22/10/2021).
Dengan kedatangan vaksin Pfizer dan AstraZeneca tersebut, total jumlah vaksin yang ada di Indonesia adalah sekitar 288,6 juta dosis dengan berbagai merek, baik dalam bentuk vaksin jadi maupun bahan baku atau bulk. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk lebih meningkatkan kecepatan vaksinasi di daerah-daerah, saat ini Indonesia terus melakukan percepatan dan perluasan vaksinasi.
"Akselerasi khususnya di daerah-daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah termasuk cakupan vaksinasi pada lansia sebagai kelompok yang rentan," tambah Nadia.
Menurutnya, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan percepatan distribusi vaksin. Kali ini, vaksin Pfizer akan langsung didistribusikan ke 10 provinsi yang ada di Sumatera dan Kalimantan. Upaya percepatan vaksinasi terus dilakukan pemerintah agar dapat cepat membangun herd immunity atau kekebalan komunitas.
Nadia menegaskan, sangat penting untuk terus memperluas cakupan vaksinasi, makin banyak yang tervaksinasi, akan makin baik.
"Bukan hanya untuk kelompok tertentu saja, melainkan merata pada seluruh sasaran target vaksinasi, termasuk para kelompok rentan yang menjadi prioritas kita," tutur Nadia.
Selain itu, Pemerintah juga menargetkan setidaknya sampai akhir tahun ini, 300 juta dosis vaksin yang dapat disuntikkan. Pemerintah juga berharap dapat mengejar target vaksinasi 70% dari penduduk Indonesia. Bersamaan dengan itu, pemerintah tak lupa mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, meski sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.
"Protokol kesehatan dan vaksinasi harus sejalan. Protokol kesehatan mengurangi risiko terpapar virus, sedangkan vaksinasi menekan risiko timbulnya gejala sakit berat bahkan kematian akibat Covid-19, mari kita pertahankan situasi yang terus membaik saat ini" pungkas Nadia. ( yo)