Dikatakannya, tim dari ITS telah diminta agar Jawa Timur mendapat prioritas dari proses transformasi digital saat ini. Karenanya gubernur menginginkan koneksitas Satu Data Jatim akan bisa memberikan percepatan, kemudahan, efektivitas dari seluruh proses yang dilakukan, sehingga lebih efisien di antara sektor OPD dan kabupaten/kota.
“Nah format inilah yang kini sedang difinalisasi oleh tim ITS,” kata Gubernur Khofifah.
Smart Province, sambungnya, tentu tidak membutuhkan proses transformasi digital saja, tetapi juga siapa dibalik transformasi digital itu. Oleh karena itu Pemprov Jatim melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim kini sedang membangun penguatan- penguatan.
Saat ini Jatim menjadi salah satu dari provinsi di Indonesia yang ditunjuk oleh Lembaga Adiministrasi Negara (LAN) dan Kemenpan RB untuk melaksanakan pilot projectCorporate University (Corpu).
Di dalam pelaksanaanya, Corpu akan lebih banyak permagangan daripada yang bersifat klasikal. Meski begitu profesionalitas menjadi yang utama, yakni dengan hadirnya sosok birokrat yang berseiring dengan proses transformasi digital.
“Ini sudah dilakukan bebeberapa kali uji coba kurikulum. Saya juga ikut hadir di dalamnya dan ini menjadi penting. Kami mohon para rektor berkenan untuk memberikan support,” tuturnya.
Gubernur juga menyampaikan apresiasinya kepada Unisma yang menginisasi digelarnya seminar nasional terkait skenario Smart Province untuk Jatim Bangkit 2021. Dengan tema ini, sudah seharusnya Jawa Timur bersiap siap untuk melakukan langkah-langkah penguatan 100 tahun ke depan.