SURABAYA, PustakaJC.co - Pameran Jatim Fair Hybrid XII Tahun 2021 yang digelar sejak 8 Oktober 2019 di Grand City, Jl. Walikota Mustajab, Surabaya secara resmi ditutup oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Selasa (13/10).
Pameran terbesar di Indonesia Timur yang mengangkat tagline “Jatim Bangkit Menuju Pasar Global” itu merupakan salah satu rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-76 Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jatim yang akrab disapa Emil itu mengatakan Pameran Jatim Fair Hybrid 2021 dapat memberikan dampak positif, utamanya dampak langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat jawa timur serta masyarakat di sekitar lokasi Jatim Fair khususnya pemberdayaan serta pemulihan kembali kegiatan ekonomi rakyat yang sempat terhenti dikarenakan pandemi.
“Pameran Jatim Fair Hybrid 2021 ini merupakan media ekonomi yang sangat bagus dalam mempromosikan produk-produk unggulan dari UMKM yang ada di seluruh kab/kota se Jawa Timur, sebagai sarana membangkitkan kembali UMKM Jawa Timur untuk percepatan pemulihan perekonomian Jawa Timur, dan sudah seharusnya saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, pengunjung dan partisipan Jatim Fair tahun ini,” ungkap Emil.
Emil menambahkan, sektor usaha mikro, kecil dan menengah memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian di daerah. Kontribusi UMKM terhadap produk domestik regional bruto (pdrb) Jawa Timur bahkan mencapai 57,25%. Jumlah ini sangat signifikan dalam pertumbuhan ekonomi di Jawa timur. Dalam rilis pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021, pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur mencapai 7,05%, di mana 59,78% ditopang oleh pengeluaran atau konsumsi rumah tangga. Ini artinya umkm di jatim memiliki ruang yang luar biasa untuk tumbuh, dikembangkan, dan diluaskan market-nya.
Masih menurut Emil, memasuki era digital yang mempunyai potensi ekonomi sangat luar biasa yang digerakkan oleh lalu lintas 132 juta lebih pengguna internet dan 106 juta lebih pengguna aktif social media serta 92 juta lebih pengguna social mobile di Indonesia, maka provinsi Jawa Timur melihat peluang besar bagi tumbuh kembangnya ekonomi masyarakat di masa datang dengan menguasai digital perdagangan, minimal di negara sendiri.
“Oleh karenanya UMKM harus tanggap terhadap era digital yang digunakan untuk proses produksi dan pemasaran sehingga mampu berdaya saing. ditambah lagi pada masa pandemi ini terjadi perubahan prilaku konsumen dari yang semula menyukai transaksi pembelian langsung berubah menjadi tidak langsung (online). Hanya UMKM yang tanggap digital yang mampu bertahan dan tetap eksis di masa pandemi ini,” ujar suami Arumi Bachsin ini.
Selain itu, Mantan Bupati Trenggalek ini mengungkap, Pameran Jatim Jair Hybrid 2021 merupakan representasi kekuatan UMKM Jawa Timur. Harapannya, UMKM mau dan berani membranding produknya sehingga semakin memiliki daya saing pasar dengan memahami perilaku konsumen sehingga mampu melakukan peningkatan kualitas produk, packaging, ingredian produk.
Emil menambahkan, pemerintah terus mendorong kebangkitan usaha mikro kecil dan menengah (umkm) sebagai langkah yang tepat dalam mempercepat pemulihan ekonomi. Upaya-upaya yang telah dilakukan Pemprov Jatim guna memulihkan kembali UMKM Jawa Timur di masa pandemi antara lain, meningkatkan strategi pemasaran melalui program jatim bejo (jawa timur belanja online), kerjasama dengan bank jatim lewat program jatim bejo, mampu mendorong pengadaan barang dan jasa pendampingan pemasaran secara online melalui marketplace, sekaligus memberikan arahan tentang katalog digital tentang produk umkm.
“Selain itu juga, mendorong UMKM Jatim lewat aplikasi mandiri dan menggerakkan pemasaran lewat media sosial pemasaran yang dibuat oleh asosiasi UMKM serta memberikan pelatihan pengembangan usaha dan layanan konsultasi bagi umkm yang dilakukan oleh klinik UMKM Jatim, melalui peningkatan kualitas produk (desain logo dan kemasan),”bebernya.
Pembiayaan Bank Jatim melalui peminjaman kredit bagi para pelaku UMKM, Menurut Emil, merupakan bagian dari dana bergulir di Provinsi Jatim. Tujuannya tidak lain supaya mereka mampu mengembangkan usahanya dengan cepat di masa pandemi.
Diakhir sambutannya, Wagub Emil berharap Jatim Fair Hybrid 2021 mampu berperan sebagai pemicu bagi peningkatan perdagangan, investasi, perluasan lapangan kerja, merangsang inovasi serta mendorong promosi perdagangan untuk lebih dapat bersaing di pasar domestik dan pasar global, sehingga percepatan pemulihan ekonomi jawa timur di masa pandemi bisa terwujud.
“Kedepan, agar terus dilakukan peningkatan kualitas dan penataan penyelenggaraan yang makin baik dan berdaya saing,” pungkas Emil.
Sementara itu, Direktur Utama PT Debindo Mitra Tama, Dadang M. Kushendarman mengatakan, transaksi Jatim Fair Hybrid 2021 telah mencapai 32M hingga closing ceremony, pukul 19.00 WIB. Akan tetapi, untuk transaksi virtual melalui website resmi jatim fair, akan ditutup akhir Desember 2021.
“Tahun ini yang pertama, transaksi virtual di www.jatimfair.com sampai akhir Desember 2021. Pamerannya kan lima hari ya, itu nyambung sampai Desember nanti,” tegasnya.
Dadan berharap, kedepan Pameran Jatim Fair dapat digelar seperti sebelum ada Pandemi dengan mengusung konsep baru yang lebih menyegarkan dan semakin berdampak langsung bagi pelaku UMKM di Jatim.
Dalam penyelenggaraannya, selain semarak wisata belanja, Jatim Fair juga menyuguhkan Talkshow, Demo Produk, Pesta Mainan Anak Indoor dan Outdoor, Launching Product, Display Sampling, Aneka Lomba & Doorprize, Bazar dan Gebyar Diskon. (int).