2. Aktivitas Fisik sebagai Penyalur Emosi
Banyak orang mulai aktif berolahraga setelah putus cinta dan itu bukan kebetulan. Rasa sakit hati sering kali mendorong kita untuk bergerak sebagai cara melarikan diri dari pikiran negatif. Harvard Medical School menyebut bahwa aktivitas fisik seperti berjalan cepat mampu meningkatkan produksi endorfin, hormon yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
3. Mempererat Hubungan Sosial
Dalam masa sulit, kita cenderung mendekat pada orang-orang terdekat. Pelukan keluarga atau obrolan hangat dengan teman bisa jadi penyelamat. Menurut studi dari University of California, dukungan sosial yang kuat dapat menurunkan hormon stres (kortisol) dan meningkatkan kesehatan fisik, termasuk sistem kekebalan tubuh.
4. Mendorong Gaya Hidup Lebih Seimbang
Putus cinta bisa menjadi momen untuk memulai kembali. Banyak orang mulai memperhatikan pola makan, menjaga jam tidur, hingga mengurangi kebiasaan yang kurang sehat. Jurnal Health Psychology menunjukkan bahwa perubahan positif setelah krisis emosional berpeluang meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh.
5. Lahirnya Ketangguhan Emosional
Meski menyakitkan, patah hati mengajarkan ketegaran. Kita belajar menerima kenyataan, bangkit dari keterpurukan, dan terus melangkah meski pernah tersakiti. Psikolog menyebut fenomena ini sebagai post-traumatic growth, yaitu pertumbuhan setelah trauma. Mereka yang pernah patah hati biasanya lebih tangguh, empatik, dan siap menghadapi kehidupan dengan cara yang lebih matang. (nov)