Gaya Hidup

Jangan Sepelekan! Sikat Gigi Bisa Jadi Sarang Kuman Setelah Flu

Jangan Sepelekan! Sikat Gigi Bisa Jadi Sarang Kuman Setelah Flu
Jangan Sepelekan! Sikat Gigi Bisa Jadi Sarang Kuman Setelah Flu (dok SINDOnews )

SURABAYA, PustakaJC.co - Tak banyak yang menyadari bahwa sikat gigi bisa menjadi tempat berkembang biaknya kuman, terutama setelah seseorang mengalami penyakit seperti batuk, pilek, atau flu. Meski terlihat bersih, bulu sikat gigi sebenarnya bisa menyimpan virus dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi ulang apabila tidak segera diganti setelah sembuh.

 

Dikutip dari SINDOnews.com , Diana Rafika Sari, mengulas pentingnya mengganti sikat gigi pasca sakit. Para ahli kesehatan menegaskan bahwa hanya membilas sikat gigi dengan air tidak cukup untuk membasmi mikroorganisme berbahaya. Virus seperti flu dan rhinovirus, serta bakteri seperti Streptococcus, bisa bertahan di permukaan lembap selama berjam-jam, bahkan berhari-hari.

 

Menurut Dr. Kunal Sood, dokter spesialis gigi yang dikutip dari Times of India, meskipun terlihat bersih, sikat gigi dapat menjadi tempat berkembangnya berbagai mikroba, termasuk jamur dan bakteri yang membentuk lapisan biofilm, terutama jika disimpan di lingkungan yang lembap seperti kamar mandi.

 

Dr. Sood menyarankan untuk mengganti sikat gigi setiap tiga hingga empat bulan sekali, dan segera setelah sembuh dari infeksi saluran pernapasan. Ia menambahkan bahwa bulu sikat yang sudah rusak tidak hanya kurang efektif dalam membersihkan gigi, tapi juga bisa meninggalkan plak. Mengganti sikat secara rutin dapat mencegah infeksi kembali dan mendukung kesehatan mulut secara menyeluruh.

 

Ia juga membantah anggapan bahwa pasta gigi cukup ampuh untuk membasmi seluruh kuman. Walaupun mengandung zat antibakteri, pasta gigi tidak mampu membersihkan semua mikroorganisme dari bulu sikat. Kuman dari air liur dan sisa makanan masih bisa menempel di sana.

 

Selain itu, cara menyimpan sikat gigi juga harus diperhatikan. Disarankan untuk menempatkannya secara tegak dan terbuka agar bisa kering dengan baik. Hindari menyimpan sikat dalam wadah tertutup atau bersama sikat gigi lain agar terhindar dari pertumbuhan kuman dan kontaminasi silang.

 

Selama masa penggunaan, kebersihan sikat gigi bisa dijaga dengan merendamnya secara berkala dalam obat kumur antibakteri, air panas, atau cairan hidrogen peroksida. Beberapa orang memilih menggunakan pembersih UV, namun mengganti sikat secara teratur tetap menjadi cara paling efektif.

 

Satu hal yang sangat penting adalah, sikat gigi tidak boleh digunakan secara bersama-sama, bahkan oleh anggota keluarga sendiri. Dr. Sood menegaskan bahwa sikat gigi adalah barang pribadi karena dapat menjadi sarana penularan virus dan bakteri. Bagi pengguna sikat gigi elektrik, cukup mengganti kepala sikatnya setelah sakit.

 

Langkah ini penting untuk mencegah infeksi kembali maupun penularan kepada orang lain. Penelitian juga mengungkap bahwa menjaga kebersihan mulut berkaitan erat dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Infeksi di area mulut bisa memicu munculnya penyakit kronis seperti gangguan jantung, diabetes, hingga masalah pernapasan. (nov)

Baca Juga : Manfaat dan Risiko Konsumsi Makanan Pedas bagi Kesehatan
Bagikan :