SURABAYA, PustakaJC.co - Di era sekarang, media sosial seperti Instagram, YouTube, dan TikTok menjadi sumber inspirasi berbagai tips dan tren kecantikan yang bisa dengan mudah kita coba sendiri di rumah. Banyak tren yang memang terbukti efektif untuk menunjang penampilan.
Namun, tidak sedikit pula tren kecantikan yang tampaknya aman, tetapi justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit. Apa saja tren yang perlu diwaspadai? Yuk, simak ulasannya!
1. Masker Aspirin
Tren menggunakan aspirin yang dilarutkan dalam air hangat dan dijadikan masker sempat viral di TikTok lewat akun @tellyourdogisayhello. Ia mengklaim bahwa masker tersebut mampu mengatasi jerawat. Padahal, penggunaan aspirin pada kulit wajah bisa memicu iritasi dan membuat kulit kehilangan kelembapannya.
Aspirin memang mengandung asam asetilsalisilat yang mirip dengan asam salisilat bahan aktif penghilang jerawat namun fungsinya berbeda dan tidak cocok diaplikasikan sembarangan pada kulit.
2. Charcoal Peel-off Mask dari Lem
Membuat masker peel-off sendiri dari campuran lem dan arang mungkin terdengar praktis, tapi sangat tidak disarankan. Lem bukan bahan kosmetik dan dapat menimbulkan alergi atau iritasi. Bahkan, proses pengelupasannya bisa merusak lapisan pelindung kulit, terutama bagi pemilik kulit sensitif.
3. Eksfoliasi dengan Soda Kue
Dilansir dari goodlife, kulit wajah secara alami memiliki pH asam, sedangkan soda kue tergolong basa dengan pH 9. Menggunakannya sebagai exfoliator dapat mengganggu keseimbangan pH kulit, mengikis minyak pelindung alami, dan membunuh bakteri baik. Hasilnya, kulit bisa mengalami kemerahan, iritasi, jerawat, hingga infeksi.
4. Kopi sebagai Face Scrub
Meski terasa halus setelah digunakan, bubuk kopi bisa menyebabkan luka-luka kecil (microtears) di kulit. Dalam jangka panjang, ini bisa menipiskan lapisan pelindung kulit dan memicu iritasi, kekeringan, ruam, bahkan jerawat. Scrub berbahan kopi yang aman biasanya sudah diformulasikan khusus melalui uji klinis, bukan dari bubuk kopi mentah.
5. Toner dari Cuka Apel
Cuka apel sering disebut-sebut mampu mengatasi jerawat dan bekas luka. Sayangnya, jika digunakan dalam bentuk pekat tanpa dilarutkan, kandungan asamnya bisa merusak kulit. Sensasi terbakar bisa mengindikasikan luka bakar ringan, bahkan berisiko merusak mata jika terkena area tersebut.
6. Pasta Gigi untuk Jerawat
Pasta gigi memiliki pH tinggi (sekitar 9–10) dan tidak cocok digunakan pada kulit wajah yang jauh lebih sensitif. Mengoleskan pasta gigi pada jerawat dapat menyebabkan iritasi, ruam, dan sensasi terbakar karena ketidakseimbangan pH yang ditimbulkannya.
7. Contouring dengan Tabir Surya
Tren ini dilakukan dengan mengoleskan tabir surya hanya di bagian wajah tertentu untuk menciptakan efek kontur alami dari paparan sinar matahari. Meskipun terlihat inovatif, bagian wajah yang tidak dilindungi tabir surya akan terpapar sinar UV secara langsung, meningkatkan risiko kerusakan kulit permanen.
Menjaga kesehatan kulit adalah langkah pertama dalam merawat penampilan. Jadi, sebelum mengikuti tren kecantikan yang sedang viral, pastikan kamu sudah mencari tahu keamanan dan dampaknya. Jangan sampai kulit justru menjadi korban tren yang tidak tepat. (nov)