Gaya Hidup

Intermittent Fasting vs. Puasa Ramadan: Apa Bedanya dan Mana yang Lebih Sehat?

Intermittent Fasting vs. Puasa Ramadan: Apa Bedanya dan Mana yang Lebih Sehat?
Intermittent Fasting vs. Puasa Ramadan: Apa Bedanya dan Mana yang Lebih Sehat? (dok bincang syariah)

SURABAYA, PustakaJC.co - Intermittent Fasting (IF) semakin populer bersamaan dengan tradisi puasa Ramadan yang telah lama dijalankan. Meski keduanya melibatkan periode tanpa makanan dan minuman, terdapat perbedaan mendasar dalam tujuan, durasi, serta aturan yang diterapkan.

 

Intermittent Fasting adalah metode pola makan yang mengatur waktu konsumsi makanan berdasarkan siklus antara periode makan dan puasa. Berbeda dari diet konvensional yang menekankan pada jenis makanan, IF lebih berfokus pada waktu makan. Salah satu metode yang banyak diterapkan adalah 16/8, yaitu berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jendela waktu 8 jam.

 

Sementara itu, puasa Ramadan adalah bagian dari lima Rukun Islam yang diwajibkan bagi umat Muslim yang sehat secara fisik dan mental. Selama satu bulan penuh, umat Islam berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, menahan diri dari makan, minum, merokok, serta hubungan suami istri. Puasa ini bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan serta disiplin spiritual.

 

Perbedaan Utama

1. Tujuan

IF bertujuan untuk menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan metabolik, serta mencegah penyakit tertentu.

Puasa Ramadan berfokus pada pembersihan jiwa, empati terhadap sesama, serta penguatan disiplin spiritual.

 

 

2. Durasi dan Waktu

IF dapat dilakukan setiap hari atau beberapa kali dalam seminggu tanpa batasan waktu tertentu dalam setahun.

Puasa Ramadan hanya berlangsung satu kali dalam setahun selama bulan Ramadan, dari fajar hingga matahari terbenam.

 

3. Aturan

IF lebih fleksibel dalam menentukan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi saat waktu makan tiba.

Puasa Ramadan memiliki aturan lebih ketat, melarang makan, minum, dan aktivitas tertentu selama periode puasa.

 

Mana yang Lebih Sehat?

Kedua jenis puasa ini memiliki manfaat kesehatan masing-masing. IF dapat membantu dalam menurunkan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, serta mengurangi risiko penyakit kronis. Sementara itu, puasa Ramadan berkontribusi pada detoksifikasi tubuh, peningkatan disiplin diri, serta kesehatan spiritual.

 

Baik IF maupun puasa Ramadan memiliki kelebihan dan tujuan masing-masing. Pilihan untuk menerapkan salah satunya atau keduanya bergantung pada kebutuhan individu, kondisi kesehatan, serta aspek spiritual. Sebelum memulai, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis guna memastikan keamanan dan kesesuaian metode puasa dengan kondisi tubuh. (nov)

Baca Juga : Bahaya Merokok: Kulit Terancam Penuaan Dini dan Penyakit
Bagikan :