Gaya Hidup

Waspada! 5 Jenis Kain Pakaian Ini Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan Kulit

Waspada! 5 Jenis Kain Pakaian Ini Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan Kulit
Waspada! 5 Jenis Kain Pakaian Ini Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan Kulit (dok viva)

SURABAYA, PustakaJC.co - Pakaian merupakan kebutuhan sehari-hari yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Namun, tahukah Anda bahwa bahan kain yang digunakan dalam pakaian bisa berisiko bagi kesehatan kulit? Banyak orang tidak menyadari bahwa beberapa jenis kain tertentu dapat menimbulkan masalah dermatologis seperti iritasi, ruam, bahkan gangguan kesehatan lainnya.

 

Salah satu bahan yang dianggap berbahaya adalah polyester. Menurut ahli fashion, penggunaan kain polyester dalam jangka panjang bisa berdampak negatif terhadap kesehatan kulit. "Polyester dapat menurunkan kadar testosteron dan kesuburan, serta berpotensi menyebabkan berbagai penyakit kulit," ujar @dosen_fashyun dalam unggahan videonya di TikTok.

 

Polyester, yang merupakan kain sintetis, dapat menghambat sirkulasi udara di kulit sehingga meningkatkan suhu tubuh. Tak hanya itu, bahan kimia yang terkandung dalam polyester dapat terserap oleh kulit dan memicu masalah seperti ruam, gatal, eksim, hingga dermatitis. Selain polyester, ada beberapa jenis kain lain yang juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

 

Dilansir dari Brightside, berikut adalah lima bahan pakaian yang perlu diwaspadai:

1. Polyester

Polyester merupakan salah satu bahan pakaian yang paling banyak digunakan. Kain ini dibuat melalui proses kimiawi yang melibatkan plastik dan minyak bumi. Meskipun mengandung sedikit komponen alami seperti kapas, polyester tetap memiliki efek negatif jika digunakan terlalu lama.

 

Kain ini menghalangi kulit untuk bernapas, terutama saat suhu tubuh meningkat, sehingga memicu berbagai masalah kulit seperti kemerahan, ruam, dan eksim.

 

2. Rayon (Viscose)

Rayon adalah kain semi-sintetis yang dibuat dari regenerasi selulosa bubur kayu. Proses pembuatannya melibatkan bahan kimia yang tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

 

Paparan zat beracun dari kain rayon bisa menyebabkan mual, sakit kepala, muntah, nyeri dada, gangguan tidur, serta masalah kulit lainnya.

 

3. Nylon

Bahan nylon sering digunakan untuk kaus kaki, pakaian dalam, dan lingerie. Meskipun populer karena biaya produksinya yang murah, kain ini tidak menyerap keringat dengan baik sehingga dapat menyebabkan bau tidak sedap dan iritasi kulit.

 

Selain itu, proses pewarnaan dan produksi nylon melibatkan bahan kimia yang dapat menempel di kulit dan menimbulkan reaksi alergi atau sensitivitas pada kulit.

 

4. Acrylic

Acrylic dibuat dari senyawa kimia acrylonitrile, yang juga digunakan dalam produksi plastik dan karet sintetis. Kain ini sering digunakan sebagai alternatif wool karena memiliki tampilan yang serupa.

 

Namun, penggunaan pakaian berbahan acrylic dalam jangka panjang dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, pusing, hingga sesak napas, karena bahan kimianya bisa terserap oleh tubuh.

 

5. Spandex/Lycra/Elastane

Kain elastis seperti spandex, lycra, atau elastane sering digunakan pada pakaian ketat seperti baju olahraga, legging, dan bikini. Bahan ini dibuat dari polyurethane, yang termasuk dalam kelompok carcinogen atau zat penyebab kanker.

 

Menggunakan pakaian berbahan ini dalam waktu lama bisa menyebabkan iritasi kulit, alergi, serta meningkatkan risiko dermatitis. (nov)

 

Baca Juga : Hindari Kesalahan Ini! Tips Berenang Lebih Efektif dan Menyenangkan
Bagikan :