2. Rayon (Viscose)
Rayon adalah kain semi-sintetis yang dibuat dari regenerasi selulosa bubur kayu. Proses pembuatannya melibatkan bahan kimia yang tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Paparan zat beracun dari kain rayon bisa menyebabkan mual, sakit kepala, muntah, nyeri dada, gangguan tidur, serta masalah kulit lainnya.
3. Nylon
Bahan nylon sering digunakan untuk kaus kaki, pakaian dalam, dan lingerie. Meskipun populer karena biaya produksinya yang murah, kain ini tidak menyerap keringat dengan baik sehingga dapat menyebabkan bau tidak sedap dan iritasi kulit.
Selain itu, proses pewarnaan dan produksi nylon melibatkan bahan kimia yang dapat menempel di kulit dan menimbulkan reaksi alergi atau sensitivitas pada kulit.
4. Acrylic
Acrylic dibuat dari senyawa kimia acrylonitrile, yang juga digunakan dalam produksi plastik dan karet sintetis. Kain ini sering digunakan sebagai alternatif wool karena memiliki tampilan yang serupa.
Namun, penggunaan pakaian berbahan acrylic dalam jangka panjang dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, pusing, hingga sesak napas, karena bahan kimianya bisa terserap oleh tubuh.
5. Spandex/Lycra/Elastane
Kain elastis seperti spandex, lycra, atau elastane sering digunakan pada pakaian ketat seperti baju olahraga, legging, dan bikini. Bahan ini dibuat dari polyurethane, yang termasuk dalam kelompok carcinogen atau zat penyebab kanker.
Menggunakan pakaian berbahan ini dalam waktu lama bisa menyebabkan iritasi kulit, alergi, serta meningkatkan risiko dermatitis. (nov)