SURABAYA, PustakaJC.co - Pernahkah kamu merasa semakin bertambah usia, emosi jadi lebih sulit dikendalikan? Atau melihat orang tua di sekitarmu lebih sering marah dibanding dulu? Mungkin hal ini membuatmu bertanya-tanya, apakah ini sekadar kebiasaan atau ada alasan ilmiah di baliknya?
Faktanya, seiring bertambahnya usia, seseorang memang bisa menjadi lebih sensitif dan mudah tersulut emosi. Namun, ini bukan hanya soal kepribadian ada berbagai faktor fisik, psikologis, dan sosial yang berperan. Yuk, simak penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya agar tetap bisa menikmati hidup dengan lebih tenang!
Penyebab Meningkatnya Kemarahan di Usia Tua
1. Perubahan Fisiologis pada Otak
Seiring bertambahnya usia, terjadi perubahan di otak, terutama di prefrontal cortex yang bertanggung jawab atas pengendalian emosi. Penurunan fungsi otak dapat membuat seseorang lebih sulit mengontrol reaksinya, termasuk kemarahan. Selain itu, kadar neurotransmitter seperti serotonin, yang berperan dalam menjaga suasana hati, juga berkurang sehingga emosi lebih sulit dikelola.
2. Akumulasi Stres Seumur Hidup
Beban hidup yang terus bertambah, seperti masalah keluarga, keuangan, kesehatan, dan berbagai kekecewaan, bisa meningkatkan sensitivitas emosional seseorang. Hal ini dapat menyebabkan seseorang lebih mudah tersulut amarah.
3. Perubahan Kondisi Fisik dan Kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul di usia lanjut, seperti nyeri sendi, tekanan darah tinggi, atau penyakit kronis lainnya, dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang berujung pada mudahnya seseorang merasa marah. Selain itu, penurunan energi akibat penuaan juga bisa menimbulkan frustrasi.
4. Perubahan Sosial dan Kesepian
Seiring bertambahnya usia, lingkaran sosial seseorang biasanya semakin mengecil. Kehilangan pasangan, anak-anak yang sibuk dengan kehidupannya sendiri, atau pensiun dari pekerjaan dapat memicu perasaan kesepian. Kesepian yang berkepanjangan dapat menimbulkan emosi negatif, termasuk kemarahan sebagai bentuk ekspresi ketidakpuasan.
5. Gangguan Tidur
Orang yang lebih tua sering mengalami masalah tidur, seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak. Kurangnya kualitas tidur dapat membuat seseorang lebih mudah tersinggung dan kurang sabar dalam menghadapi situasi sehari-hari.
6. Berkurangnya Toleransi terhadap Ketidakpastian
Saat masih muda, seseorang cenderung lebih fleksibel menghadapi perubahan dan ketidakpastian. Namun, seiring bertambahnya usia, banyak orang menginginkan stabilitas dan keteraturan. Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai harapan, rasa frustrasi lebih mudah muncul dan berubah menjadi kemarahan.
Cara Mengelola Emosi agar Tetap Tenang
Jika kamu atau orang terdekat mulai merasa lebih sering marah, beberapa langkah berikut dapat membantu:
- Latihan Relaksasi: Teknik pernapasan, meditasi, atau yoga bisa membantu mengontrol emosi.
- Menjalin Aktivitas Sosial: Tetap berinteraksi dengan keluarga dan teman dapat mengurangi stres serta kesepian.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik membantu mengurangi stres dan meningkatkan produksi hormon kebahagiaan.
- Tidur yang Cukup: Mengatur pola tidur yang baik dapat mencegah perubahan suasana hati yang drastis.
- Berkonsultasi dengan Profesional: Jika kemarahan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, berbicara dengan psikolog atau terapis bisa menjadi solusi terbaik.
Bertambahnya usia bukan berarti seseorang menjadi pemarah. Namun, perubahan dalam tubuh dan kehidupan dapat membuat emosi lebih sulit dikendalikan. Memahami penyebabnya dan menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengelolanya akan membantu menjalani hidup dengan lebih damai dan bahagia. (nov)