SURABAYA, PustakaJc.co - Setiap orang memiliki gaya dan cara berbicara yang berbeda-beda. Hal ini membuat banyak orang percaya bahwa kepribadian seseorang dapat tercermin dari cara ia berbicara.
Namun, apakah anggapan ini benar? Simak pembahasannya berikut ini.
Kepribadian seseorang mulai terbentuk sejak masa kanak-kanak dan berkembang seiring waktu dengan pengaruh dari lingkungan sekitar. Biasanya, kepribadian seseorang baru bisa dikenali setelah berinteraksi dalam waktu yang cukup lama.
Namun, ada beberapa orang yang mampu menilai karakter seseorang hanya dari cara mereka berbicara, bahkan sejak pertemuan pertama. Dilansir dari laman hellosehat, berikut beberapa tipe kepribadian berdasarkan cara bicara yang telah diteliti secara ilmiah.
1. Berbicara Cepat
Preston Ni, seorang pakar komunikasi, menyebutkan dalam Psychology Today bahwa orang dengan kepribadian ekstrovert cenderung berbicara lebih cepat. Mereka berbicara secepat alur pikirannya, sehingga lebih sering "berpikir saat berbicara" daripada "berpikir sebelum berbicara."
Namun, kebiasaan berbicara cepat juga bisa disebabkan oleh pengalaman masa kecil. Misalnya, tumbuh di lingkungan dengan anggota keluarga yang banyak bicara dapat menyebabkan seseorang merasa perlu berbicara cepat agar mendapat perhatian.
2. Berbicara Lambat
Orang yang berbicara dengan tempo lambat umumnya lebih santai dan teliti. Mereka lebih cermat dalam memproses informasi dibandingkan mereka yang berbicara cepat.
Menurut jurnal Advances in Physiology Education (2022), orang yang berbicara cepat lebih sering menggunakan jeda kata seperti "ah" atau "em." Jika digunakan berlebihan, hal ini bisa mengurangi kredibilitas pembicara dan menghambat pemahaman pendengar.
3. Berbicara Ceplas-Ceplos
Orang yang berbicara secara blak-blakan cenderung jujur dan terbuka. Mereka mengatakan apa adanya tanpa banyak menyaring kata-kata terlebih dahulu.
Namun, kebiasaan ini dapat membuat mereka terkesan kurang sensitif terhadap perasaan orang lain. Selain itu, mereka juga sering dianggap kurang bisa menjaga rahasia, sehingga beberapa orang memilih untuk menjaga jarak dari mereka.
4. Berbicara dengan Suara Pelan
Studi dari University of Groningen, Belanda, menunjukkan bahwa gangguan kecemasan dan depresi dapat membuat seseorang yang sebelumnya ekstrovert menjadi lebih pendiam.
Sementara itu, orang dengan kepribadian introvert juga cenderung berbicara dengan suara pelan. Namun, tidak semua introvert demikian.
Sebagian orang bersuara pelan karena kurang percaya diri dengan apa yang mereka katakan, sehingga mereka mengecilkan volume suara agar tidak terlalu diperhatikan. Ada juga yang sengaja berbicara pelan agar orang lain tidak terlalu sering mengajaknya berbicara.
5. Berbicara dengan Nada Rendah
Menurut Dr. Julia Stern dari University of Göttingen, Jerman, nada suara seseorang dapat mencerminkan kepribadiannya.
Dalam penelitian terhadap lebih dari 2.000 partisipan yang mengisi kuisioner kepribadian dan mengirimkan rekaman suara mereka, ditemukan bahwa orang yang berbicara dengan nada rendah cenderung lebih dominan dan ekstrovert.Kepribadian ini tidak hanya ditemukan pada pria, tetapi juga pada wanita.
Cara bicara seseorang mulai terbentuk sejak masa kanak-kanak melalui interaksi dengan keluarga dan lingkungan sekitar.
Namun, seiring bertambahnya usia, kebiasaan berbicara dapat berubah. Studi dalam Journal of Personality and Social Psychology (2015) menemukan bahwa kepribadian seseorang bisa berubah melalui kebiasaan yang dilakukan secara konsisten.
Perubahan ini umumnya mengarah ke hal yang lebih baik, terutama jika didorong oleh pengalaman bermakna dan perubahan hidup yang signifikan.
Selain itu, cara berbicara juga bisa disesuaikan dengan lingkungan. Misalnya, seseorang mungkin berbicara lebih lambat dan hati-hati saat berbicara di depan umum, tetapi lebih bebas dan ekspresif ketika berbincang dengan teman dekat.
Pada akhirnya, meskipun cara bicara dapat memberi gambaran tentang kepribadian seseorang, faktor lain juga perlu dipertimbangkan untuk memahami karakter seseorang secara lebih mendalam. (nov)