Gaya Hidup

Tradisi Ganjuran, Simbol Penghormatan untuk Calon Suami, Benarkah? Begini Kata Para Tokoh

Tradisi Ganjuran, Simbol Penghormatan untuk Calon Suami, Benarkah? Begini Kata Para Tokoh
ilustrasi foto tradisi ganjuran yang dilakukan oleh pasangan Farikh dan Novi (foto dok pustakaJC.co)

SURABAYA, PustakaJC.co - Tradisi Ganjuran yang selama ini masyarakat kenal sebagai lamaran dari pihak perempuan kepada pihak laki-laki, ternyata memiliki makna dan filosofi yang sangat mendalam bagi pemerhati budaya daerah. Berikut makna tradisi ganjuran menurut KH. Samsul Ma’arif dan KH. Aguk Irawan MN dalam wawancara eksklusif PustakaJC.co.

 

Oleh: Intan Permata dan Noviana Putri

 

Tradisi Ganjuran, dimana lamaran dilakukan oleh calon pengantin perempuan kepada pihak calon pengantin laki-laki, dalam adat pernikahan di Kabupaten Lamongan, mulai bergeser. Seiring perkembangan budaya kota yang memasuki pedesaan. Fenomena ini diungkap KH. Samsul Ma’arif saat ditemui beberapa waktu lalu.

 

KH. Samsul Ma’arif menjelaskan bahwa tradisi perempuan yang melamar laki-laki ini dulunya sangat berkaitan dengan kehidupan agraris. Pada masa itu, masyarakat Lamongan sangat bergantung pada sektor pertanian.

Baca Juga : Lebaran Nikmat Tanpa Takut Berat Badan Naik, Ini Caranya!
Bagikan :