Gaya Hidup

Belanja Online Terus-Menerus? Waspadai Dampaknya pada Keuangan dan Kesehatan Mentalmu!

Belanja Online Terus-Menerus? Waspadai Dampaknya pada Keuangan dan Kesehatan Mentalmu!
Belanja Online Terus-Menerus? Waspadai Dampaknya pada Keuangan dan Kesehatan Mentalmu! (dok cnn)

SURABAYA, PustakaJC.co - Meskipun tampak sepele, kecanduan belanja online sebenarnya merupakan masalah kesehatan mental yang bisa merusak hubungan interpersonal dan tentu saja, berdampak buruk pada keuangan.

 

Di era serba mudah seperti sekarang, kecanduan ini seringkali dianggap sebagai sekadar “hobi”. Dengan kemudahan belanja online, siapa saja bisa membeli barang apapun hanya dengan beberapa klik.

 

Namun, penting untuk memahami perbedaan antara seseorang yang sekadar impulsif dalam berbelanja karena kemudahan teknologi, dengan orang yang sudah terjerat kecanduan.

 

Sebelum membahas cara mengatasi kecanduan ini, mari mengulas lebih lanjut mengenai ciri-ciri seorang shopaholic yang sering berbelanja online.

 

Menurut Psychology Today dan Addiction Center, berikut adalah beberapa tanda-tanda orang yang sudah kecanduan belanja online. Jika sebagian besar ciri-ciri ini terasa familiar bagi kamu, itu bisa menjadi indikasi bahwa sudah saatnya untuk mengubah kebiasaan belanja yang ada saat ini. 

 

Membeli Apa Saja yang Tersedia
Jika kamu merasa selalu terdorong untuk membeli barang apa pun yang tersedia secara online, itu bisa menjadi tanda bahwa kamu sudah kecanduan. Apapun kondisinya, rasanya belum lengkap jika tidak menyelesaikan transaksi dan membeli barang yang ada di keranjang. Bahkan meskipun keuangan tidak mencukupi dan barang tersebut tidak benar-benar dibutuhkan, perasaan untuk terus berbelanja tetap mendorongmu.

 

Meski Sudah Berusaha, Tetap Tidak Bisa Berhenti
Ciri berikutnya adalah kamu terus-menerus berbelanja di toko online. Meskipun sudah berulang kali mencoba untuk berhenti, kamu tetap kembali lagi ke kebiasaan tersebut, sulit untuk mengendalikannya.

 

Sudah Banyak yang Khawatir dengan Kondisimu
Pernahkah kamu diajak berbicara oleh keluarga atau teman tentang kebiasaan belanjamu? Jika iya, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka mulai khawatir dengan kondisi yang semakin memburuk.

 

Kehidupan Mulai Terganggu
Kecanduan belanja online bisa mulai mengganggu berbagai aspek kehidupan, seperti kondisi keuangan, hubungan dengan orang terdekat, bahkan karier. Selain menguras dompet, perhatian yang seharusnya difokuskan pada hal lain menjadi teralihkan untuk berbelanja. Salah satu contohnya adalah sulitnya menahan keinginan berbelanja di jam kerja, yang akhirnya mengganggu pekerjaan.

 

Sering Menyembunyikan Barang yang Dibeli
Tanda lain dari kecanduan belanja online adalah kebiasaan menyembunyikan barang yang baru saja dibeli. Hal ini sering dilakukan karena takut akan reaksi dari teman atau keluarga, sehingga kamu merasa perlu menjelaskan diri sendiri.

 

Kamu Merasa Rileks Setelah Belanja Online
Ciri terakhir dari kecanduan belanja online adalah perasaan rileks yang muncul setelah berbelanja. Aktivitas ini seakan membuatmu melupakan masalah lainnya. Meskipun memberi rasa lega, kamu tetap merasa bersalah setiap kali transaksi belanja selesai. Akibatnya, barang-barang yang dibeli justru disembunyikan dan tidak digunakan sama sekali.

 

Cara Mengatasi Kecanduan Belanja Online

Mengutip dari Daily Mail, psikoterapis asal Jerman, Astrid Müller, menyatakan bahwa orang yang kecanduan belanja online sering kali juga mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi. Hal ini biasanya merupakan akibat dari kebiasaan belanja, utang yang menumpuk, dan gangguan dalam aspek kehidupan lainnya.

 

Lalu, bagaimana cara mengatasi kecanduan ini?

 

Langkah pertama adalah menghindari penggunaan fitur PayLater di aplikasi belanja apapun, bahkan untuk nominal yang kecil sekalipun. Kebiasaan ini dapat membuatmu lebih mudah menghabiskan sisa saldo yang ada di fitur tersebut.

 

 

Selain itu, disarankan juga untuk tidak memiliki kartu kredit atau menyimpan uang tunai dalam jumlah banyak. Meskipun berbelanja online, kecanduan ini bisa mendorongmu untuk tetap melakukan checkout dan memilih pembayaran dengan sistem cash on delivery (COD).

 

Jika cara-cara di atas tidak efektif, kamu selalu bisa memilih untuk berkonsultasi dengan psikolog dan mendapatkan bantuan untuk mengatasi masalah ini.

 

Itulah beberapa ciri-ciri orang yang kecanduan belanja online beserta tips untuk mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu! (nov)

Baca Juga : Mengapa Orang Cenderung Lebih Mudah Marah Seiring Bertambahnya Usia?
Bagikan :