Gaya Hidup

Indonesia Punya Prangko NFT Pertama, Jadi yang Ketiga di ASEAN

Indonesia Punya Prangko NFT Pertama, Jadi yang Ketiga di ASEAN
Dok inside

SURABAYA, PustakaJC.co - PT Pos Indonesia resmi merilis prangko Non-Fungible Token (NFT) Seri Art Mural Cendrawasih. Prangko NFT sendiri adalah sebuah bentuk koleksi digital yang terverifikasi dengan menggunakan teknologi blockchain. Prangko NFT yang diluncurkan PT Pos Indonesia ini hadir dalam dua bentuk, yakni fisik dan digital.

 

Menariknya, prangko jenis ini dapat dikoleksi oleh filatelis dari seluruh dunia. Prangko NFT menawarkan kemudahan akses bagi kolektor karena diperdagangkan dan ditransfer secara digital lewat blockchain.

 

Prangko dengan NFT stamp ini digadang-gadang memiliki nilai investasi yang menarik bagi para filatelis. Ditambah lagi, harganya juga akan terus naik.

 

"NFT stamp ini lebih diposisikan sebagai barang koleksi, yang harganya akan terus naik, dan lebih mudah dimiliki oleh masyarakat di seluruh dunia," jelas Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur PT Pos Indonesia.

 

Desain khas Indonesia

Awalnya, ide untuk menerbitkan prangko NFT berawal dari tergabungnya PT Pos Indonesia dalam organisasi Kesatuan Pos Sedunia (Universal Postal Union).

 

Beberapa negara di Eropa juga sudah lebih dulu meluncurkan prangko NFT.Di Asia Tenggara, Indonesia menjadi negara ketiga yang meluncurkan prangko canggih itu, setelah Thailad dan Malaysia.

 

Demi merilis prangko NFT pertama tersebut, PT Pos Indonesia menggandeng sebuah platform blockchain asal Belanda.

 

 

Desain yang dipilih untuk prangko ini juga tidak main-main. Faizal menyebut, keindahan flora dan fauna Indonesia acap kali menarik perhatian kolektor asal mancanegara, sehingga dipilihlah seri flora dan fauna pada desain prangko NFT pertama itu.

 

Burung Cenderawasih, ikon khas Papua, terpilih menjadi tema utama prangko. Usut punya usut, para filatelis dunia menjadikan Burung Cenderawasih sebagai salah satu hewan favorit mereka.

 

Prangko NFT memiliki versi fisik dengan nomor seri yang terhubung dengan catatan blockchain. Dengan teknologi tersebut, prangko ini tidak akan dapat dipalsukan.

 

Selain itu, nomor seri yang tercatat di blockchain juga memberikan keamanan bagi para kolektor, sehingga mereka lebih mudah untuk memperdagangkannya.

 

Prangko jenis ini bisa diperjualbelikan. Setiap prangko memiliki kode seri yang unik, sehingga meminimalisir pemalsuan prangko.

 

"Misalnya ada yang palsu, mencoba memproduksi memperbanyak, itu tidak bisa karena setiap prangko sekarang ada kode seri kayak uang gitu jadi unik. Itulah kelebihan perangko NFT dibandingkan prangko biasa," tutur Faizal, seperti yang diwartakan oleh ANTARA.

 

Masyarakat dapat memperoleh prangko NFT melalui situs resmi milik PT Pos Indonesia. Akan tetapi, prangko ini dicetak dalam jumlah terbatas.

 

Di sisi lain, penggunaan prangko NFT juga mendukung upaya pelestarian lingkungan, karena sudah menggunakan format digital. (int) 

Baca Juga : Bingung Mau Pakai Apa di Hari Kartini? Ini Dia 3 Inspirasi Kebaya Elegan yang Bisa Kamu Coba!
Bagikan :