Cuaca hujan mendukung tumbuhnya serbuk sari yang mudah terbawa udara. Serbuk sari menjadi sangat mudah terhirup dan bertanggung jawab memicu asma alergi dengan berkembangnya gejala seperti batuk, mengi, dada sesak, sesak napas, berisik, dan napas cepat.
Selain serbuk sari, suhu atau kelembapan yang berfluktuasi, yang biasa terjadi akibat hujan tiba-tiba, juga dapat menyebabkan asma nonalergi. Hal ini sangat berdampak pada saluran pernapasan sehingga menyebabkan kemacetan dan iritasi di dalamnya.
Reaksi Alergi
Hujan dapat memicu alergi, sehingga menyulitkan orang yang sudah menderita kondisi tersebut. Orang dapat mengalami hidung tersumbat yang parah yang terlihat dalam bentuk bersin, hidung tersumbat, dan kesulitan bernapas.
Segalanya bisa menjadi rumit ketika seseorang menunjukkan gejala seperti alergi tetapi hasil tesnya negatif untuk alergi tertentu. Menurut para ahli, kondisi seperti itu merupakan indikasi rinitis nonalergi, yang umumnya disebabkan oleh perubahan suhu dan kelembapan secara tiba-tiba.