"Sehingga, usaha yang dihasilkan dari mangrove ini tidak hanya makanan dan minuman tetapi berupa produk fashion dan sebagainya dengan tetap menjaga kelestarian mangrove ," imbuhnya.
Secara khusus, Gubernur Khofifah juga mengapresiasi batik mangrove karya Lulut Sri Yuliani. Bukan tanpa alasan, sebab batik produksinya mampu menjadi buah tangan pada ajang internasional bergengsi G20 yang digelar beberapa waktu lalu di Bali.
Batik karya Lulut tersebut, juga memiliki sertifikat yang menunjukkan bahwa batik ini terbuat dari bahan alami tanpa merusak tanamannya.
"Bu lulut ini topnya top, jadi produk batiknya beliau sudah menjadi _gift_ pada saat G20. Jadi Batik Mangrove top itu adalah produknya Bu lulut dan beliau ini luar biasa," tandasnya.
Selain itu, lanjutnya, ada pula batik mangrove organik seperti yang diproduksi Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu). Bahkan, Produk batik Yagasu sudah berhasil masuk di katalognya Hermes. Dimana, ini membuktikan bahwa kualitas batik ini tidak hanya bagus tapi sudah berkelas internasional.