Gaya Hidup

Pahlawan Nasional Yang Diabadikan Dalam Bentuk Patung di Indonesia

Pahlawan Nasional Yang Diabadikan Dalam Bentuk Patung di Indonesia
dok inside

SURABAYA, PustakaJC.co - Patung pahlawan merupakan simbol untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan bangsa yang kita cintai ini. Selain patung, nama-nama para pahlawan juga dipakai di beberapa nama jalan protokol di setiap kota dan daerah. Tujuannya adalah agar generasi mendatang dapat mengenali sejarah para pahlawan di negeri ini.

 

Bukan hanya sebagai landmark, tetapi patung pahlawan yang dibuat oleh seniman terbaik Indonesia tentu memiliki maksud dan tujuannya masing-masing. Misal, sebagai tempat pemakaman sang pahlawan atau pahlawan tersebut pernah berjasa di daerah tersebut.

 

Selanjutnya, yuk kita mengenal dan mengenang sejarah dari jasa-jasa para pahlawan melalui beberapa patung pahlawan yang ada di Indonesia, di antaranya:

 

Berlokasi di Kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur monumen ini dibangun untuk mengenang tujuh pahlawan revolusi dalam Gerakan 30 September (G30S) sebagai pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) atau dikenal dengan G30S PKI. Bahkan monumen ini juga disebut Monumen G30S PKI yang dibagun atas gagasan Presiden ke-2 Indonesia yaitu Soeharto.

 

Dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektar, yang dimulai pada Agustus 1967 dan diresmikan pada 1 Oktober 1973 oleh Presiden Soeharto. Adapun 7 pahlawan yang berada di monumen ini adalah:

 

Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani

Mayjen TNI R. Suprapto

Mayjen TNI M.T. Haryono

Mayjen TNI Siswondo Parman

Brigjen TNI DI Panjaitan

Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo

Lettu Pierre Tendean

 

Di belakang patung pahlawan ini, juga terdapat patung burung garuda yang gagah dan besar. Bahkan lokasi monumen ini satu lokasi dengan lubang buaya dan rumah penyiksaan yang menjadi saksi bisu pembantaian 7 jenderal saat itu. Mereka berjuang untuk mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.

 

Patung Jenderal Soedirman Jakarta

Patung pahlawan selanjutnya adalah Patung Jenderal Soedirman yang berada di Jakarta, tepatnya berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman No.48, RT.10/RW.11, Setia Budi, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

 

Selain di Jakarta, Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman ini juga bisa ditemui di Yogyakarta, Pacitan, Alor, purwokerto dan Surabaya.

 

Patung Panglima Besar Jenderal Soedirman yang berada di Jakarta ini berdiri kokoh dengan posisi tegak dan hormat, dikutip dari detiknews dituliskan bahwa cucu sang jenderal bernama Ganang Soedirman, menyebutkan bahwa patung dibuat menghormat karena Jenderal Soedirman ingin menghormat kepada rakyat, bukan untuk dihormati.

 

Patung Jenderal Soedirman di Ibukota Jakarta diresmikan sejak 2003, secara keseluruhan tinggi patung mencapai 11 meter dimana sosok Jenderal Soedirman memiliki tingginya 6,5 meter dan penyangganya setinggi 5,5 meter. Patung ini terbuat dari perunggu dengan berat 4 ton.

 

Berbicara mengenai jasa beliau untuk Indonesia di antaranya:

Berhasil melucuti senjata Jepang dalam jumlah sangat besar di Banyumas tanpa pertumpahan darah.

Mengkoordinasi penyerangan terhadap Sekutu sehingga musuh meninggalkan Ambarawa.

Memimpin perang gerilya dengan satu paru-paru dari atas tandu sampai perang kemerdekaan selesai.

 

Monumen Renungan Bung Karno

Ende, Pulau Flores menjadi saksi sejarah Bung Karno saat diasingkan dan di sini juga sang proklamator merumuskan Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia di bawah pohon sukun. Taman Renungan Bung Karno ini berada di Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

 

Selama empat tahun, Presiden pertama RI Ir. Soekarno pernah diasingkan di Ende selama empat tahun, mulai tahun 1934 hingga 1938. Untuk mengenang sejarahnya, di tahun 2013 diresmikannya Taman Renungan Bung Karno dengan patung pahlawan Soekarno yang sedang duduk di bawah pohon sukun dengan kaki menyilang menghadap ke laut. Taman yang bersejarah ini dirancang oleh arsitek kenamaan Indonesia, Andramatin.

 

Perlu Kawan ketahui, bahwa pohon sukun bercabang lima tempat Bung Karno melakukan perenungan yang sekarang adalah pohon yang ditanam kembali karena pohon sukun yang sebenarnya sudah tumbang pada tahun 60-an.

 

Memang, selama pengasingan Soekarno banyak menghabiskan waktunya di sini dengan melakukan kegiatan seperti melukis, menulis hingga lahirlah dasar negara kita yaitu Pancasila yang berbunyi:

 

Ketuhanan Yang Maha Esa

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Persatuan Indonesia

Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Khitmat, Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

 

Masyarakat Ende sangat bangga, kota ini menjadi bagian sejarah kemerdekaan yang salah satunya lahirnya Pancasila. Nah, setiap tanggal 1 Juni juga diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

 

Patung WR Supratman di Surabaya

Wage Rudolf Supratman atau WR Supratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya ini diabadikan dalam sebuah patung yang megah. Patung itu dibuat di mana sang Pahlawan Nasional Yang diangkat pada 20 Mei 1971 ini sedang memainkan biolanya. Patung setinggi 2,5 meter ini berada di jl. mangga 21, tambak sari, kabupaten surabaya, provinsi jawa timur, negara indonesia.

 

WR Supratman merupakan seorang wartawan, yang memiliki jiwa seni yang sangat kuat. Di sini pula terdapat makam sang maestro, yang awalnya berada di Tempat Pemakaman Umum Rangkah. Makamnya kemudian dipindahkan pada tahun 1960 ke sebuah tanah kosong di depan makam Rangkah.

 

Di depan patung tersebut, terdapat tiang bendera dan bagian belakangnya ada prasasti bertuliskan bait lagu Indonesia Raya. Sementara bagian kanan, terdapat bangunan berbentuk joglo, yaitu pemakaman WR Supratman dengan nisannya berbentuk siluet biola pada bagian tengahnya. Dan pada makam tersebut juga terdapat potongan not balok dan syair lagu “Indonesia tanah airku, Indonesia Tanah jang mulja, Indonesia tanah jang sutji”.

 

Patung Tugu Proklamasi

Berdiri berdampingan dengan gagahnya dua patung pahlawan yaitu Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta di Tugu Proklamasi yang berada di kompleks Taman Proklamasi di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.

 

Perlu Kawan ketahui, bahwa taman ini merupakan bekas kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 kini bernama Jalan Proklamasi.

 

Patung ini mirip dengan dokumentasi foto saat naskah proklamasi dibacakan pertama kali, yaitu saat Kemerdekaan Republik Indonesia ada 17 Agustus 1945. Di antara Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta terdapat sebuah patung naskah proklamasi yang terbuat dari lempengan batu marmer hitam yang susunannya juga mirip dengan naskah proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik serta tanda tangan asli Bung Karno dan Bung Hatta.

 

Tinggi patung Bung Karno mencapai 4,6 meter sedangkan Bung Hatta memiliki ketinggian 4,3 meter. Tugu Proklamasi dibangun dengan tujuan untuk memperingati Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. (int)

Baca Juga : Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Kekurangan Vitamin D
Bagikan :