Menurut Udaya, pelayaran Laksamana Cheng Ho atau Zheng He (1371-1433) banyak berpengaruh di Nusantara dalam bentuk tinggalan budaya, dari bendawi dan nonbendawi yang tersebar di hampir sebagian wilayah Nusantara.
Ketika itu Cheng Ho diperintahkan oleh Kaisar Yong Le (Zhu Di) dari Dinasti Ming di Tiongkok untuk melakukan pelayaran ke Laut Selatan. Tujuannya membangun hubungan bilateral dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Selatan.
Cheng Ho dalam kurun waktu 1405-1433, memimpin pelayaran sebanyak tujuh kali dengan armada kapal kayu (junk) sebanyak 220-300 kapal. Pelayaran itu membawa hampir 30.000 orang yang terdiri atas tentara, ahli pertanian, penerjemah, dan sebagainya.
Udaya menyebut tujuan utama dari Cheng Ho adalah Jawa, bermula dari Majapahit. Dirinya kemudian menuju ke Semarang, kemudian ke Sunda Kelapa (Jakarta), lalu ke Banten. Cheng Ho juga pergi Sumatra, yakni Palembang dan Aceh.