Bagus mengungkapkan bahwa bangunan ini dibandingkan dengan di Tegal, Palembang, Medan, Grobogan terlihat sangat megah. Selain itu bangunan ini masih mampu melayani masyarakat Magelang.
“Tiap kota ada menara air minum, tapi ini termegah, terbagus, dilihat dari sudut manapun bentuknya sama,” jelasnya.
Dirinya berharap agar Pemkot Magelang mau terus merawat sehingga water toren ini terus berfungsi. Selain itu dirinya juga meminta kesadaran dari masyarakat untuk memperdulikan bangunan bersejarah di daerahnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang Sugeng Priyadi mengatakan water toren telah tercatat sebagai bangunan cagar budaya sejak 2020. (int)