SURABAYA, PustakaJC.co - Jet lag jadi masalah yang pasti dihadapi bila melewati penerbangan jauh dan lama. Tahukah kamu, ternyata hal kecil ini bisa membuat mu jet lag parah dan liburan menjadi kacau.
Dilansir dari The Sun, seorang traveler yang sering bepergian jauh membagikan pengalamannya terbang 12 jam dari Denver ke Tokyo. Tak pernah terbesit dalam pikirannya akan mengalami jet leg parah berhari-hari saat liburan ke Jepang.
Monica Humphries, seorang jurnalis mengatakan jika kesalahannya adalah tidak memprioritaskan waktu penerbangan berdasarkan jadwal tidurnya. Sebaliknya, Monica memesan penerbangan sore ke Jepang, mengira dia bisa berbaring dan pergi ke bandara tanpa harus terburu-buru.
Monica berpikir dia akan tidur saja selama di pesawat dan akan mendarat di Jepang pada pukul 3 sore. Dia berencana akan langsung keliling kota pada sore harinya.
Setelah tidur nyenyak sebelum penerbangannya, dia terjaga sepanjang perjalanan pesawat. Saat penumpang meredupkan lampu dan tidur di sekitarnya, Monica berusaha menghabiskan waktu dengan mendengarkan musik dan membaca.
Dia tidak bisa tidur sama sekali dan berujung kelelahan saat pesawat mendarat. Itu berarti hari pertamanya, termasuk rencana untuk mengunjungi kuil dan makan di restoran berbintang Michelin yang murah, tidak lagi menyenangkan karena dia sangat lelah.
Kesalahan selanjutnya yang dia lakukan adalah memilih untuk tidur siang di hotelnya. Pada hari-hari berikutnya, Monica pergi tidur jam 8 malam dan bangun sekitar jam 4 pagi.
Dia pun memberikan tips untuk traveler, mengambil pesawat yang berangkat malam hari dan tiba di pagi hari, untuk menghindari potensi jet lag yang merusak perjalanan.
Sebelumnya detikTravel pernah menulis hal-hal yang sering terabaikan yang kan memperparah jet lag kamu lho. Salah satunya adalah dehidrasi. Ditambah lagi, konsumsi minuman berkafein atau beralkohol bisa membuat orang sering mengalami kulit kering, sakit kepala dan pusing.
Kondisi stres juga akan membuat penerbangan mu tidak akan nyaman. Menurut klinik Cleveland, mungkin ada beberapa faktor stres seperti berusaha untuk tiba di bandara tepat waktu, berjuang melewati keamanan dan menemukan gate di mana akan menaiki pesawat hingga berada di antara banyak orang. (int)