Gaya Hidup

Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membawa Anak ke Bioskop

Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membawa Anak ke Bioskop
dok th

SURABAYA, PustakaJC.co - Media sosial beberapa kali menjadi platform perdebatan tentang perkara orang tua yang membawa anak-anaknya yang masih kecil ke bioskop. Utamanya bila film yang sedang tayang merupakan film horor, kekerasan, ataupun punya audio yang keras. Warganet khawatir hal tersebut bisa berdampak pada pertumbuhan maupun kesehatan si kecil.

 

Di sisi lain, menonton bioskop bersama anak juga bisa dianggap sebagai quality time, khususnya bagi orang tua yang sama-sama bekerja sehingga tak banyak memiliki waktu untuk membahagiakan diri sendiri maupun sang anak. Jangan khawatir, dalam artikel ini Kawan akan mendapatkan informasi tentang hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan membawa anak menonton bioskop.

 

Tahukah Kawan bahwa ternyata sudah ada konsensus dari para ahli mengenai paparan media terhadap anak-anak, khususnya balita? American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan waktu layar (screen time), termasuk televisi dan film, untuk tidak diberikan pada anak-anak berusia di bawah 18 bulan.

 

Balita mulai bisa terpapar hiburan dari layar ketika mereka memasuki usia 2 tahun. Namun, orang tua harus mampu memberikan pemahaman yang baik tentang film yang ditonton bersama. Sebab, seperti yang kita tahu, anak-anak memiliki usia golden age, yakni ketika otak mereka berkembang dengan pesat. Jangan sampai perkembangan emosional dan sosial mereka jadi terganggu karena pilihan film yang kurang bijak kala menonton bioskop.

 

Bila ingin lebih aman, referensi lain menunjukkan bahwa usia 5 hingga 6 tahun merupakan usia yang relatif dianjurkan bagi orang tua untuk membawa anak ke bioskop. Tetap saja, orang tua perlu mengecek review dan genre film agar tidak berdampak buruk bagi buah hati.

 

Usahakan untuk pergi ke bioskop ketika hari masih terang, karena semakin malam tentu anak sudah merasa mengantuk dan perlu tidur. Kawan juga bisa berangkat sedikit telat sehingga langsung bisa menonton film. Biasanya, waktu yang tertera di tiket merupakan waktu pemutaran trailer, iklan, dan lain-lain sehingga Kawan justru harus menunggu selama beberapa menit. Bagi sebagian anak, hal tersebut mungkin menjemukan dan berpotensi memicu mereka untuk rewel.

 

Persiapkan pula si kecil sejak dari rumah. Misalnya, dengan makan dan minum yang cukup. Kawan juga bisa membeli popcorn untuk memastikan anak tidak kelaparan saat pemutaran film berlangsung.

 

Meski telah dipersiapkan dengan matang dan penuh persiapan, tentunya tingkah anak-anak terkadang tak dapat diterka. Sebagai orang tua, ada baiknya Kawan juga mempersiapkan mental apabila anak tiba-tiba tidak lagi bisa diajak berkompromi.

 

Ditambah lagi, ketika membawa anak ke bioskop yang notabenenya adalah tempat umum, Kawan tentu akan bertemu dengan banyak orang. Beberapa di antaranya mungkin akan terang-terangan merasa terganggu jika ada tingkah atau suara yang berisik ketika film diputar.

 

Untuk itu, Kawan juga tidak bisa memaksakan anak untuk tetap tinggal dan bersikap sesuai ekspektasi. Bersiaplah jika sewaktu-waktu si kecil memang perlu untuk meninggalkan bioskop meski film yang tayang belum selesai. Bukan hanya karena terlalu berisik atau usil, namun juga bila anak sudah mengindikasikan tak nyaman dan terganggu dengan audio visual film, maupun hal-hal lainnya.

 

Menjadi orang tua memang berat. Kawan tak lagi bisa bebas melakukan hal-hal yang dulunya bisa dilakukan dengan mudah sebelum buah hati hadir di dunia. Meski begitu, percayalah, masa-masa ini akan terlalui dengan cepat dan justru akan dirindukan suatu saat nanti. Hang in there! (int)

Baca Juga : Kesalahan Saat Minum Kopi yang Bisa Pengaruhi Kualitas Hidup
Bagikan :