6. Istirahat Sosial
Terkadang, kita butuh, loh, istirahat sosial di dalam hubungan sesama manusia. Dalam setiap hubungan ada pertukaran energi dan perhatian; terkadang kita menerima dari orang lain, terkadang kita memberi. Tetapi jika kamu terus-menerus merasa kewalahan oleh tuntutan orang lain terhadap kamu, atau terus-terusan memberi mungkin inilah saatnya untuk istirahat sosial.
Cara istirahat sosial bisa mundur sementara dari interaksi-interaksi, mulai meminta bantuan kepada sesama hingga menggambar batasan di sekitar dinamika relasional yang menguras energi kita.
7. Istirahat Rohani
Ada orang yang meski dalam kondisi fisik yang prima namun masih mengalami semacam keletihan yang mendalam dalam hidup termasuk kerap mempertanyakan makan untuk hidup. Saat itulah, istirahat spiritual mungkin diperlukan untuk memungkinkan jiwa manusia terhubung ke sumber kesejahteraan dan makna yang paling mendasar. Sehingga dapat merasa selaras dengan tujuan hidup kita, dan mengetahui bahwa kita adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar dan lebih penting daripada diri kita sendiri.