SURABAYA, PustakaJC.co - Membawa kotak bekal makan telah jadi kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia bila hendak bepergian. Namun, tahukah kamu, ada kisah yang belum banyak diketahui dari sejarah kotak bekal makan? Cerita ini merentang dari AS sampai kolonial Jepang, lho!
Penggunaan kotak bekal sudah amat populer. Di kalangan anak sekolah, contohnya, ada kebiasaan persiapan kotak bekal makan untuk disantap saat jam istirahat. Begitu pun bagi pekerja, jam makan siang diisi dengan menikmati bekal makanan yang dibawa dari rumah.
Sebelum dikenal dan dipakai meluas di seluruh dunia, kisah sejarah kotak bekal sejatinya berawal sebagai wadah makanan para pekerja pada akhir 1880-an di Amerika Serikat. Secara fungsi, membawa kotak bekal kala itu memangkas keharusan waktu pulang mereka untuk makan lada di siang hari. Wadah makanan ini terbuat dengan memanfaatkan beragam material, yang lambat-laun menjadi simbol kelas ekonomi seseorang.
Melansir How Stuff Work, orang yang lebih berkecukupan menggunakan kotak kayu mewah sebagai wadah perbekalan, sementara buruh yang kurang mampu biasanya membawa bekal dari bekas wadah biskuit atau kaleng daur ulang. Maklum, harga wadah dari kotak kayu bakal menguras isi kantong mereka.
Tak lama kemudian anak-anak meniru cara sederhana kebanyakan orangtua. Dengan memanfaatkan kaleng kue kosong atau kaleng bekas tembakau, mereka membuat kotak serupa. Selanjutnya, kotak makan siang itu mulai komersial dan menjadi produk kreasi pada tahun 1902. Desain kotak bekal makanan dihiasi ilustrasi anak yang menarik dan menyerupai keranjang piknik logam.
Si kotak bekal makan pun mencapai zaman keemasannya sebagai contoh produk ragam industri pada 1935. Kotak makan siang berlisensi menampilkan karakter komik Mickey Mouse mencuat ke pasaran. Meskipun begitu, penjualannya belum begitu marak. Kemudian pada era 1950-an, muncul kotak bekal makan bergambar karakter pahlawan koboi Hopalong Cassidy yang laris diminati publik AS.
Tak lama, produsen alat makan American Thermos merilis kotak makan siang dengan figur aktor koboi Roy Rogers lengkap beserta litografi penuh warna di sisi-sisi kotak. Perkembangan kemasan wadah makan pun bergulir dinamis merespons kepopuleran karakter cerita anak-anak di televisi.
Setiap tahun, anak-anak disuguhi bermacam wadah bekal makan yang menampilkan gambaran tokoh-tokoh acara TV favorit mereka. Industri peralatan makan lalu bertumbuh tak hanya secara teknologi dan kuantitas, tapi juga kelengkapannya. Selama rentang 1950–1970, terjual sekira 120 juta kotak bekal makan berbahan logam. Sebagian besar kotak bekal ini dilengkapi botol minum, awalnya terbuat dari baja berlapis kaca kemudian berkembang berupa botol dari plastik.
Seiring kemajuan zaman, kotak bekal makan juga diproduksi berbahan yang lebih ringan, yaitu plastik atau vinil. Penggunaan plastik sebagai bahan dasar pembuat kotak makan pertama kali muncul pada 1960-an. Kotak bekal berbahan plastik inilah yang biasa digunakan dan meluas dipasarkan hingga sekarang. Adapun kotak wadah makanan berbahan logam terakhir diproduksi pada 1987 dengan tampilan karakter film Rambo.
Tanggal 12 April juga diperingati sebagai Hari Bawa Bekal Nasional. Lalu bagaimana awal kemunculan praktik membawa kotak bekal makan ini di Tanah Air? Ternyata di Indonesia, kisah sejarah kotak bekal makan dilatarbelakangi kondisi masyarakat di bawah kolonialisme Jepang. Jepang menerapkan kebijakan pangan yang berorientasi untuk mendukung perang. Hal ini malah membuat produksi protein hewani menurun, dan lahan pertanian terbengkalai karena kurang diolah akibat tidak adanya hewan ternak.
Seakan melanjutkan penjajahan masa Belanda, kebijakan Jepang turut menurunkan konsumsi pangan nabati dan hewani. Jumlah masyarakat yang menderita kekurangan gizi lantas meningkat. Banyak negara dari belahan dunia lainnya lalu mengecam kebijakan Jepang itu karena tak manusiawi. Akibatnya, kepercayaan masyarakat terhadap Jepang yang sebelumnya dianggap “saudara tua” pun merosot tajam.
Alih-alih bertindak lebih berperi kemanusiaan, Jepang lalu menjalankan propaganda dengan mempengaruhi rakyat Indonesia untuk belajar hidup prihatin. Dari sinilah asal-asul kebiasaan membawa bekal di masyarakat leluhur kita bermula. Seperti dikutip dari Goodnews from Indonesia, kebijakan nutrisi warga di masa perang diarahkan untuk berlaku “sederhana” dalam simbolisme patriotik Hinomari Bento yang berarti “kotak makan siang Matahari Terbit”.
Secara harfiah, Hinomari Bento diterapkan berupa tempat makan berbentuk persegi panjang untuk makan siang berisi nasi dan acar yang ditempatkan di tengah seperti halnya meniru pola bendera Jepang, Hinomaru.
Pihak militer Jepang mengadopsi konsep Hinomaru Bento pada 1937 dari inisiatif sekolah perempuan di Hiroshima yang para muridnya selalu makan siang dari wadah kotak-kotak makanan. Praktik ini dijalankan sebagai bentuk solidaritas dengan pasukan tempur di Tiongkok. Sejak 1939, gagasan itu berlaku bagi sekolah di seluruh negeri dan menjadi simbol persatuan bangsa Jepang.
Hal inilah yang dijadikan dasar perilaku hidup rakyat Indonesia sebagai ungkapan rasa patriotisme, keprihatinan, dan kesederhanaan pada masa sulit. Meskipun awalnya hanya propaganda, penerapan bekal makan siang ini diteruskan hingga membentuk kebiasaan di tengah masyarakat hingga puluhan dekade kemudian.
Kotak bekal umumnya digunakan mewadahi makanan berat untuk menu makan siang. Maka, penting buat Sobat memastikan ragam pilihan kotak bekal yang akan dipakai. Karena selain dapat memastikan makan siang menjadi nyaman dan aman dinikmati, kotak bekal yang baik dapat memastikan nutrisi sehat terjaga kondisinya.
Dilansir dari Kompas.com, perlu diperhatikan beberapa tips dalam memilih kotak bekal berikut ini:
Kedap udara
Kotak makan kedap udara penting sekali guna menjaga makanan tetap segar dan panas untuk waktu cukup lama. Biasanya kotak makan kedap udara punya lapisan karet ketat pada bagian tutupnya. Makanan pun akan tetap terlindung dari kontaminasi lingkungan luar.
Antibocor
Pastikan kotak bekal makanan antibocor, terlebih jika menu makananmu berkuah dan berminyak. Kotak bekal yang antibocor bisa mencegah kemungkinan isi makanan tumpah dan mengotori tas bekal atau sekolah.
Bebas bahan kimia BPA
BPA atau Bisphenol A merupakan bahan kimia industri berbahaya dalam produksi plastik dan resin. Bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker, gangguan kelenjar prostat, dan masalah kesehatan lainnya. Kamu perlu mengecek lebih dahulu jenis material dari kotak bekal plastik apakah telah bebas dari BPA.(int)