Gaya Hidup

Alasan Makanan yang Dimasak di Microwave Tak Boleh Diberi Garam

Alasan Makanan yang Dimasak di Microwave Tak Boleh Diberi Garam
Dok inside

SURABAYA, PustakaJC.co - Microwave bisa digunakan untuk memasak atau memanaskan makanan. Namun sebelum dimasukkan ke microwave, sebaiknya jangan berikan garam ke makanan. Ini alasannya.

 

Microwave merupakan alat masak praktis dengan beragam fungsi, termasuk membantu mematangkan makanan maupun memanaskan kembali makanan sisa. Dengan microwave, proses pembuatan makanan menjadi lebih mudah dan cepat.

 

Cukup memasukkan piring atau wadah masakan apapun, kemudian tutup pintu microwave, tekan tombol, dan makanan akan diolah. Terlihat mudah, namun sebenarnya penggunaan microwave tidak sesederhana itu.

 

Microwave lebih kompleks daripada yang dikira. Gelombang mikro bekerja dengan menciptakan medan elektromagnetik yang menyebabkan molekul air dalam makanan bergetar. Hasilnya membuat makanan menjadi panas.

 

Sebelum makanan dimasukkan ke dalam microwave, beberapa orang kerap menambahkan garam agar rasa masakan lebih gurih dan tajam, namun hal ini kurang tepat.

 

Mengutip The Daily Meal (1/5), ini alasan mengapa makanan tidak boleh digarami sebelum masuk ke microwave:

 

1. Garam membuat distribusi panas tidak merata

Energi elektromagnetik pada gelombang mikro menghasilkan panas dengan memaksa molekul dalam makanan bergerak dengan cepat.

 

Dalam kasus garam, dua kandungan penyusunnya yaitu natrium dan klorida juga akan menghasilkan energi panas karna komponen tersebut menyerap energi dengan efisien. Mereka mengubah energi tersebut menjadi panas dengan cepat.

 

Artinya, jika ada makanan yang diberi garam tepat sebelum dimasukkan ke dalam microwave, itu memungkinkan bagian luar makanan menjadi panas dengan cepat. Karena energi gelombang mikro sampai ke makanan terlebih dahulu.

 

Molekul garam berenergi ini akan menimbun energi gelombang mikro dan menciptakan titik panas lokal. Akibatnya bagian dalam makanan hanya akan menerima sisa gelombang energi sehingga tetap dingin.

 

2. Bisa menyebabkan penyakit

Pemberian garam ke makanan menghasilkan panas yang tidak merata, sehingga makanan itu bisa membahayakan kesehatan.

 

Penelitian sejak beberapa dekade lalu mempelajari jika terjadi peningkatan penyakit yang ditularkan melalui makanan karena bagian dalam makanan yang asin tidak cukup panas untuk membunuh bakteri pathogenic di dalam microwave.

 

Fenomena ini berlaku ketika garam tersebut sudah dicampurkan ke dalam makanan maupun ditaburkan di atas makanan. Jika makanan olahan, coba untuk mencari versi yang rendah natrium agar ketika dimasukkan ke dalam microwave, panasnya merata.

 

Sementara jika itu adalah makanan segar, hal terbaik yaitu menambahkan garam setelah makanan selesai dipanaskan dalam microwave.

 

3. Tips masak menggunakan microwave

Terlepas dari efek garam, semua pengguna microwave yang akan memanaskan masakan mereka dengan alat ini perlu mengetahui beberapa trik agar makanan dimasak secara optimal.

 

Pertama, sering-sering mengaduk makanan agar panasnya terdistribusi secara perlahan. Jika tidak diaduk, bagian luar akan terlalu matang sebelum bagian dalamnya selesai dimasak.

 

Kedua, pastikan permukaan makanan tidak mengering saat di microwave. Ini karena panas memaksa air menguap sehingga bagian permukaan makanan harus dipastikan lembab. Caranya bisa dengan menggunakan penutup untuk menangkap dan mendaur ulang uap. Bisa juga dengan meletakkan tisu basah di atasnya selama makanan dimasak.

 

Perhatikan juga suhu untuk memanaskan makanan di microwave. USDA (United States Department of Agriculture) atau Departemen Pertanian Amerika Serikat menyarankan untuk memanaskan makanan sisa pada suhu 73 derajat celcius. Suhu ini kemungkinan akan membunuh bakteri bawaan pada makanan yang berisiko menyebabkan penyakit. (int)

Baca Juga : Kenali 5 Love Languages untuk Hubungan yang Lebih Harmonis
Bagikan :