Karena itu penyebaran wayang krucil dimulai dari wilayah Jawa Timur meliputi Malang, Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Ngawi, dan Bojonegoro, serta Blora di Jawa Tengah. Pola ini menunjukkan wayang krucil tumbuh dalam lingkungan agraris dan dekat sungai.
Ada beberapa pendapat mengenai kemunculan wayang krucil dalam kesenian Jawa. Beberapa pendapat mengaitkannya dengan kedatangan Islam di Nusantara. Wayang krucil disebut sebagai akulturasi antara wayang kulit purwa dan kebudayaan Islam.
Sunan Kalijaga dan Sunan Kudus dianggap sebagai inspirator sekaligus kreator yang melainkan wayang krucil. Mereka kemudian menggunakan wayang krucil sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Cerita Panji menjadi ciri khas kisah dari wayang krucil dari Jawa Timur. Lakon yang dimainkan bersumber dari cerita-cerita Panji, khususnya legenda Panji Asmorobangun atau Panji Semirang.