Agroforestri juga dapat menambah populasi bambu dan bisa membantu restorasi lahan kritis. Hal itu telah dilakukan di NTT yang telah menanam 2,5 juta bibit bambu dan bambu dewasa di lahan seluas 1.300 ha. Sekaligus mendukung program Indonesia's FOLU Net Sink 2030 untuk menurunkan efek rumah kaca (ERK).
Bambu mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam mitigasi perubahan iklim jika melihat letak geografis dan astronomis Indonesia. Namun, di sisi lain tanaman berbatang lurus itu memberi manfaat ekonomi melalui bermacam produk olahan pangan, sandang, papan, agrowisata, hingga seni budaya. (int)