SURABAYA, PustakaJC.co - Rumah adat saat ini masih digunakan oleh sebagian masyarakat setempat sebagai rumah kediaman atau mungkin sebagai peninggalan yang bersejarah. Khususnya untuk di tanah Jawa yang terkenal dengan berbagai macam budaya dan memiliki keunikan dalam hal rumah.
Secara lebih spesifik, artikel ini akan membahas soal rumah adat di Provinsi Jawa Timur. Melansir dari Perpustakaan Nasional, selama ini rumah joglo khas Jawa Timur berasal dari budaya Jawa. Oleh karena itu tak mengherankan kalau mereka juga mempunyai kemiripan dengan rumah adat joglo Jawa Tengah.
Biasanya rumah adat Jawa Timur dikenal dengan istilah rumah joglo yang umumnya berbentuk limasan atau dara gepak. Ada sejumlah wilayah yang masih mempertahankan ciri khas rumah adat joglo ini. Diantaranya daerah Ponorogo lalu di daerah Situbondo dan dikenal rumah adat Jawa timur Situbondo. Secara umum rumah joglo dibangun dari kayu jati karena kualitas kayunya yang kuat.
Bangunan rumah joglo yang berasal dari Jawa Timur memiliki beberapa ciri khas khusus pada bangunan tersebut. Pada umumnya rumah joglo dibangun dari kayu jati dikarenakan kualitas kayu yang kuat.
Kalau Anda sudah sedikit tahu soal rumah adat ini, inspirasi soal desain hunian modern juga bisa berasal dari sana bukan? Simak di bawah ini sejumlah ulasannya soal rumah adat Jawa timur.
Jenis-Jenis Rumah Adat Jawa Timur
1. Rumah Joglo Hageng
2. Rumah Joglo Pangrawit
3. Rumah Joglo Situbondo
4. Rumah Joglo Sinom
5. Rumah Limasan Traumas Lawakan
Bagian-Bagian dalam Rumah Adat Jawa Timur
1. Emperan
2. Pendopo
3. Pringitan
4. Omah Njero
5. Senthong Kiwa
6. Senthong Tengah
7. Senthong Tengen
8. Gandhok
1. Filosofi Rumah Adat Jawa Timur dan Keunikannya
Masyarakat Jawa Timur percaya bahwa ukiran pada pintu akan terhindar dari berbagai hal buruk yang bisa menimpa. Sumber: Rumah Joglo Limasan
Rumah adat Jawa Timur layaknya rumah pada umumnya juga memiliki sejumlah bagian ruangan yang mencerminkan nilai filosofi budaya Jawa. Dimulai dari bagian serambi yang juga didesain mirip sebagai sebuah pendopo. Serambi ini biasanya berukuran sangat luas, bahkan hampir setengah dari luas rumah itu sendiri. Dalam kehidupan masyarakat tradisional zaman dulu, pendopo sering dibuat dalam ukuran besar agar bisa menampung tamu dalam jumlah banyak.
Salah satu hal yang selalu dijunjung tinggi oleh masyarakat adat Jawa Timur adalah penggunaan bahan baku rumah yang memanfaatkan sumber daya alam. Mengutip dari Adat Indonesia, masyarakat Jawa Timur pun memanfaatkan kayu jati sebagai bahan dasar dalam pembuatan Joglo Situbondo.
Sisanya akan memanfaatkan kayu dari pohon kelapa sebagai pelengkap struktur rumah. Atau mungkin juga memanfaatkan anyaman bambu yang digunakan sebagai tembok rumah. Sedangkan untuk bagian atas, beberapa rumah menggunakan genteng yang terbuat dari tanah liat, dan beberapa rumah menggunakan daun kelapa yang sudah dianyam sebagai atap.
Ciri khas dari rumah adat Jawa Timur juga adalah ukiran pada setiap pintu. Ini tidak lepas dari kepercayaan leluhur. Mereka percaya bahwa dengan memberikan ukiran pada pintu akan terhindar dari berbagai hal buruk yang bisa menimpa.
Walaupun hidup di era modern, penerapan gaya tradisional dalam hunian mampu menciptakan suasana berbeda dengan sentuhan etnik. Selain itu, apabila Anda sedang mencari hunian di Provinsi Jawa Timur status hak milik, ini pilihannya untuk Anda.
2. Jenis-Jenis Rumah Adat Jawa Timur
Rumah tradisional di wilayah Jawa Timur bukan hanya rumah, tetapi setiap bagian memiliki makna yang melambangkan doa, harapan dan kehidupan yang begitu baik. Bentuk dalam suatu rumah di wilayah Jawa Timur mirip dengan rumah tradisional di Jawa Tengah, kecuali bahwa propertinya lebih tebal. Dari kayu, pintu, kamar hingga ukiran yang dikandungnya, ini mempunyai makna tersendiri. Terdapat beberapa macam-macam dalam rumah adat Jawa Timur, yuk kenali lebih dalam!
1. Rumah Joglo Hageng
Joglo hageng mempunyai proporsi atap utama serta atap dua di bawahnya lebih pendek dan landai dibandingkan joglo mangkurat maupun jogja pangrawit. Joglo ini memiliki bidang atap yang relatif lebih luas. Jogla hageng memiliki ciri atap tritisan keliling yang luas dan bangunan pun lebih besar serta luas. Joglo hageng mempunyai atap bersusun tiga.
2. Rumah Joglo Pangrawit
Joglo ini hampir sama dengan joglo mangkurat namun pembeda pada atap utama lebih kecil dan lebih panjang bumbungan lebih pendek dari joglo mangkurat.
3. Rumah Joglo Situbondo
Sepintas, bentuk rumah joglo di Jawa Timur menyerupai rumah tradisional di wilayah Jawa Tengah. Lebih khusus, rumah tradisional di Jawa Timur disebut sebagai Rumah Joglo Situbondo. Rumah tersebut mempunyai bentuk piramida atau gerobak. Yang unik adalah rumah ini terbuat dari kayu jati sebagai bahan bangunan dasar.
Rumah Joglo Situbondo yakni telah menyiratkan kepercayaan orang Jawa pada Kejawen, yang didasarkan dalam sinkretisme. Denah rumah joglo melambangkan keharmonisan antara orang dan orang lain dan lingkungan.
4. Rumah Joglo Sinom
Joglo sinom mempunyai bentuk atap tritisan yang sama dengan joglo hageng namun mempunyai luas bangunan yang lebih kecil dibandingkan dengan joglo hageng. Bangunan joglo sinom mempunyai proporsi atap utama lebih tinggi dibandingkan dengan atap joglo hageng.
5. Rumah Limasan Traumas Lawakan
Rumah adat model limasan trajumas ciri khasnya ada pada penambahan beranda di sekitar bangunan. Kemiringan teras berbeda dari atap utama. Ada batang di tengah, hingga dua kamar dibuat di pedalaman. Atap rumah tersebut yakni terdiri atas 4 sisi, yang masing-masing terdiri dari dua.
Rumah ini memiliki sekitar 20 pilar untuk struktur utama, sehingga dalam bangunannya terlihat simetris. Sebagian besar bahan bangunan terbuat dari serat kayu yang kuat hingga mereka bisa menyerap gaya atrik dan gaya tekanan. Kokoh pastinya!
3. Bagian-Bagian dalam Rumah Adat Jawa Timur
Fitur lain yang melekat dalam rumah adat Jawa Timur adalah adalah setiap bagian rumah mempunyai karakter dan makna tersendiri yang tidak dapat diganti dengan sembarangan. Tidak hanya itu, adanya sebuah ukiran di atap, fondasi dan beberapa tempat lain di rumah ini juga penting untuk pendidikan dan untuk kehidupan yang baik.
Penasaran ingin tahu bagian-bagian dalam rumah joglo yang unik dan sarat makna? Setelah sebelumnya hanya membahas filosofinya, berikut ini bahasan terkait dengan bagian-bagian dalam rumah joglo melansir dari laman Perpustakaan.id.
1. Emperan
Emperan adalah teras depan yang menghubungkan Pringgitan dengan Omah. Berbeda dengan Pendopo, emperan digunakan untuk menerima tamu tetapi biasanya memiliki meja dan kursi.Teras ini juga digunakan sebagai tempat bersantai bersama keluarga dan tetangga. Emperan memiliki makna bahwa sesama anggota keluarga dan tetangga harus memupuk rasa kekeluargaan
2. Pendopo
Bagian depan dari rumah joglo mempunyai istilah pendopo dan itu juga dimiliki rumah joglo lainnya. Area ini berukuran cukup luas tepat di depan rumah yang digunakan sebagai area menerima dan menjamu tamu. Selain itu, pendopo digunakan sebagai balai pertemuan masyarakat Jawa setempat untuk berdiskusi, bermusyawarah, dan bermufakat tentang acara adat maupun hajatan yang akan digelar di desa.
Rumah adat Jawa timur joglo lebih mengacu pada bentuk atapnya yang mengerucut ke atas. Hal itu mengambil stilasi dari bentuk sebuah gunung yang tujuannya adalah sebagai pengambilan filosofi yang terkandung didalamnya.
3. Pringitan
Ruangan ini merupakan penghubung pendopo dan rumah dalam. Bagian ini dipergunakan tempat pertunjukan wayang kulit. Wayang dalam bahasa Jawa juga disebut ringgit. Maka dari kata ringgit muncul istilah peringgitan.
4. Omah Njero
Ruangan ini adalah bagian utama rumah joglo. Digunakan sebagai tempat berkumpul anggota keluarga untuk bersantai dan bercengkerama. Selain omah njero terdapat omah mburi, dan dalem ageng.
5. Senthong Kiwa
Ruangan ini berada pada bagian kiri, pada umumnya masyarakat Situbondo menyebutnya dengan sebutan sentong kiwo. Pada ruangan ini terdapat dempil yang artinya ruangan tidur bagi orang tua.
Ruangan ini dihubungkan dengan ruangan belakang. Pada umumnya ruangan tersebut digunakan untuk dijadikan sebagai tempat membuat suatu kerajinan.
6. Senthong Tengah
Ruangan ini berada pada bagian tengah, pada umumnya masyarakat Situbondo dengan istilah sentong tengah. Untuk masyarakat Situbondo ruangan ini dikatakan sebagai ruangan sakral. Pada ruangan ini pemilik menyediakan tempat untuk tidur.
Karena pada zaman dahulu, masih erat dengan kebiasaan budaya dan masih terpengaruh ajaran Hindu dan Budha. Sehingga ruangan ini selalu diterangi oleh lampu di siang ataupun malam dan terdapat kasur yang dilengkapi dengan guling, cermin besar dan sisir rambut yang terbuat dari tanduk. Selain itu pada bagian kamar tengah dilengkapi dengan ukiran yang memiliki makna sebagai pendidikan kerohanian.
7. Senthong Tengen
Ruangan kamar ini berada di bagian kanan rumah joglo dari arah pintu masuk. Pada umumnya masyarakat Jawa timur di Situbondo menyebutnya dengan istilah dengan sentong tengen. Pada bagian ruangan ini terdapat dapur, pendaringan dan juga gudang yang digunakan untuk menyimpan peralatan pertanian.
8. Gandhok
Selain rumah utama, ada bangunan tambahan memanjang di bagian belakang yang disebut gandhok. Bagian ini digunakan tempat penyimpanan barang atau bahan makanan.
4. Tips Menerapkan Rumah Adat Jawa Timur di Era Modern
Setelah tahu lebih jelas soal rumah adat Jawa Timur, saatnya Anda mencoba bereksperimen dengan desain rumah Anda. Banyak ide dan filosofi yang bisa diterapkan. Misalnya hunian masa kini kerap mengeliminasi ruang tamu. Alasannya, masyarakat modern cenderung melupakan budaya bertamu. Bagaimana jika kita mulai mempertahankan budaya tersebut dengan menghadirkan pendopo dalam hunian?
Biasanya, pendopo digunakan untuk aktivitas yang bersifat publik dan terbuka. Ukiran pendopo bisa dibuat sangat mendetail hingga bagian plafon tempat lampu gantung dan pilar-pilar pendapa. Serta dihias dengan piring hias dengan motif kuno.
Atau dengan merancang teras yang lebih berwarna dan berkesan hangat dengan tegel motif dengan perpaduan warna biru dan kuning cerah yang menghidupkan suasana. Tegel khas Jawa Timur dapat menjadi paduan paling pas dengan ukiran Jepara yang cantik. Semua pilihan berada di tangan Anda untuk mulai mendesainnya. (int)