Gaya Hidup

Tradisi Tionghoa di Surabaya

Tradisi Tionghoa di Surabaya
dok surabaya

 

10. Hari Kesepuluh sampai Hari Ke-12

Pada umumnya, masyarakat Tionghoa Surabaya akan menghabiskan hari kesepuluh sampai hari ke-12, dengan menyelenggarakan perayaan Imlek bersama keluarga dan sahabat. Agar tercipta kebersamaan dan mempererat silaturahmi.

 

11. Hari Ke-13

Hari ke-13, masyarakat Suku Hokkian menggelar tradisi vegetarian (Cia Cai). Ini untuk 'membersihkan' perut setelah hampir dua minggu memakan berbagai macam makanan.

 

Mengkonsumsi sayuran juga berlaku bagi masyarakat Suku Hokkian yang bukan vegetarian. Mengkonsumsi sayuran dalam tradisi tersebut berguna untuk menjaga kesehatan.

 

12. Hari Ke-14.

Masyarakat Tionghoa Surabaya pada umumnya memanfaatkan hari ke-14 untuk mempersiapkan diri dalam merayakan Cap Go Meh. Mereka kembali membersihkan rumah.

 

13. Hari Ke-15

Hari ke-15 merupakan malam bulan purnama yang pertama setelah Imlek. Dengan demikian, istilah yang digunakan yaitu Yuan Xiao Jie (malam pertama bulan purnama) atau Cap Go Meh (Dialek Hokkian).

 

Masyarakat Tionghoa Surabaya pada umumnya biasanya Makan malam bersama. Mereka akan mengkonsumsi tang yuan, bola nasi ketan yang telah diisi dengan pasta wijen.

 

Tang yuan simbol dari bulan purnama dan kebersamaan. Masyarakat juga akan merayakan imlek dengan festival lentera di hari ke-15. (int)

Baca Juga : Siapa Sangka, Teknologi Canggih Bisa Bikin Pola Makan Kacau
Bagikan :