Gaya Hidup

Tradisi Tionghoa di Surabaya

Tradisi Tionghoa di Surabaya
dok surabaya

 

7. Hari Ketujuh

Istilah Ren Ri memiliki arti Hari Ulang Tahun Semua Orang. Masyarakat Tionghoa menganggap hari ketujuh sebagai momen bertambahnya usia semua orang.

 

Di hari ketujuh Imlek, kebanyakan dari masyarakat Tionghoa Surabaya memakan salad ikan (Yu Sheng). Masyarakat akan berkumpul dan berharap memiliki kekayaan dan kemakmuran secara berkesinambungan.

 

8. Hari Kedelapan

Pada hari kedelapan Imlek, masyarakat Suku Hokkian mengadakan makan malam bersama kembali dengan seluruh keluarga. Namun karena kesibukan, banyak masyarakat Suku Hokkian yang tidak bisa menjalankan tradisi tersebut.

 

9. Hari Kesembilan

Hari kesembilan Imlek dikenal dengan Hari Ulang Tahun Dewa Jade Emperor. Pada hari ini, biasanya masyarakat memanjatkan doa dan mengucapkan selamat bagi Dewa Jade Emperor, sebagai Dewa Langit.

 

Masyarakat Suku Hokkian menganggap hari kesembilan sebagai Hari Imlek. Sehingga masyarakat Suku Hokkian sembahyang guna menyampaikan rasa syukur pada Tuhan.

 

Sajian utama dalam sembahyang ini berupa tebu. Sebab, Suku Hokkian memiliki sejarah di mana mereka selamat dalam aksi pembantaian perang dengan cara bersembunyi di perkebunan tebu.

Baca Juga : Panduan Memilih Masker Wajah Sesuai Jenis Kulit untuk Hasil Maksimal
Bagikan :