SURABAYA, PustakaJC.co - Bangun subuh adalah kebiasaan baik yang penting untuk mendukung produktivitas Anda, terutama kalau Anda berstatus sebagai pekerja. Jika selama ini Anda sulit bangun subuh, Anda harus membiasakan diri mulai sekarang agar bisa mendapatkan beberapa manfaat berikut ini:
Berkesempatan melakukan peregangan tubuh menghirup udara pagi yang segar, dan melakukan aktivitas pagi yang menyenangkan (menyantap sarapan bergizi, menyaksikan tayangan berita, dan olahraga ringan).
Lebih berenergi daripada orang yang terbiasa bangun siang. Menurut penelitian yang dilakukan profesor Biology di University of Education di Heidelberg, orang yang rutin bangun subuh memiliki energi lebih banyak daripada orang yang bangun lebih siang karena punya waktu yang cukup untuk menyiapkan pekerjaan dan mulai berkonsentrasi saat orang lain masih tertidur.
Terhindar dari penuaan dini. Kebiasaan bangun subuh membuat Anda terhindar dari stres karena tak perlu terburu-buru memulai rutinitas. Stres akibat sering bangun siang membuat tubuh menghasilkan hormon kortisol yang memperlambat regenerasi sel kulit serta menghambat produksi kolagen untuk kesehatan kulit.
Tips Praktis Memulai Kebiasaan Bangun Subuh
Ulasan tips bangun subuh berikut ini akan membantu Anda memulai kebiasaan baik tersebut secara konsisten:
Selalu tidur di jam yang sama
Tidur di jam yang sama setiap hari akan membuat tubuh Anda menjadi terbiasa. Tubuh yang sudah beradaptasi dengan jam tidur konstan akan merasa lebih segar di pagi hari. Anda pun tidak akan merasakan kantuk berlebihan saat bangun tidur karena Anda sudah mendapatkan waktu tidur berkualitas di malam hari. Jadi, usahakan untuk tidur maksimal jam 10 malam setiap hari supaya tidak kesulitan bangun subuh keesokan harinya.
Menciptakan suasana tidur yang nyaman
Suasana tidur yang nyaman akan meningkatkan kualitas tidur. Sebaiknya Anda tidak menggunakan smartphone atau gadget lainnya, menonton TV, atau mendengarkan musik menjelang tidur. Karena hal tersebut malah membuat otak tetap aktif dan sulit mengantuk. Sebagai gantinya, Anda bisa membaca buku sejenak agar lebih cepat mengantuk.
Tidak menyantap makanan berat sebelum tidur
Mengonsumsi banyak makanan sebelum tidur akan membuat tubuh bekerja ekstra keras demi mencerna makanan yang baru Anda santap. Akibatnya, tubuh menggunakan banyak energi selama Anda tidur sehingga Anda akan bangun dengan tubuh lelah di pagi hari.
Membuat alarm secara bertahap
Bila Anda harus bangun jam 5 pagi setiap hari, cobalah untuk membuat alarm bertahap. Misalnya mulai dari jam 04.00, 04.30, dan 04.45. Dengan demikian, Anda masih memiliki kesempatan untuk menunda alarm dan bersantai sebelum benar-benar bangun.
Menyiapkan jeda waktu saat bangun
Bangun dalam keadaan kaget karena kesiangan tentu akan membuat Anda merasa tidak nyaman. Solusinya, usahakan agar Anda punya jeda waktu 15 hingga 20 menit sebelum bangun. Jika Anda takut kesiangan, alangkah lebih baik bila Anda memasang alarm secara bertahap. Hal ini akan membuat Anda punya kesempatan untuk bersantai sejenak sebelum benar-benar bangun. Maka Anda pun tidak perlu terburu-buru beraktivitas dengan mata yang masih sangat mengantuk
Membuat rutinitas subuh yang menyenangkan
Ada banyak rutinitas subuh yang bisa membuat tubuh Anda jadi lebih segar. Sebaiknya Anda melakukan beberapa hal seperti ibadah subuh, berolahraga ringan, menonton TV, mandi, membaca koran, dan membuat sarapan. Rutinitas tersebut tentu efektif menggugah semangat Anda ketika bangun tidur.
Kiat Jitu agar Anda Bisa Bekerja Produktif Setiap hari
Kebiasaan bangun subuh memang penting untuk mendukung produktivitas kerja Anda. Namun, Anda juga harus melakukan kiat-kiat jitu ini supaya bisa menjadi pekerja yang produktif dan selalu bersemangat:
Menentukan prioritas kerja dengan bijak
Anda harus mengatur dan menentukan prioritas kerja secara cermat. Sehingga Anda tak mudah lelah dan mengalami stres kerja karena menuntaskan banyak hal secara bersamaan. Pekerjaan dengan deadline paling mendesak harus dijadikan prioritas. Sedangkan pekerjaan lain yang berkaitan dengan koordinasi tim harus dikomunikasikan lebih lanjut agar sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Mengambil keputusan secara cepat
Orang yang produktif terbiasa mengambil keputusan secara cepat. Karena hal tersebut berkaitan erat dengan pekerjaan-pekerjaan yang harus Anda selesaikan. Orang-orang produktif tak akan membiarkan banyak email menumpuk tanpa solusi. Email yang penting akan dibalas secara cepat atau dialihkan kepada rekan kerja yang berkepentingan. Sedangkan email yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya akan segera dihapus agar tidak mengganggu email-email penting lainnya.
Menghindari aktivitas multitasking
Kepiawaian mengatur pekerjaan membuat orang produktif nyaris tidak pernah melakukan multitasking. Proses menyelesaikan pekerjaan akan lebih mudah bila dilakukan satu per satu. Sering kali multitasking malah menyita waktu tanpa hasil maksimal. Justru pekerjaan yang diselesaikan secara multitasking lebih rentan keliru dan membuat Anda harus mengulangi prosesnya kembali.
Membatasi penggunaan media sosial
Masyarakat modern memang tak lepas dari penggunaan media sosial. Namun, orang yang produktif sudah memiliki aturan tersendiri tentang penggunaan media sosial. Terlalu sering mengakses media sosial bisa mengakibatkan produktivitas menurun sehingga Anda tidak bisa menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan tepat. Membatasi akses media sosial di jam kerja akan membuat Anda lebih fokus menuntaskan banyak pekerjaan dalam waktu singkat.
Menjalani gaya hidup sehat
Selain bangun subuh setiap hari, produktivitas kerja juga patut didukung gaya hidup sehat lainnya, yaitu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, rutin melakukan aktivitas fisik, menghentikan konsumsi rokok, alkohol, dan makanan cepat saji. Gaya hidup sehat akan membuat Anda selalu kreatif dan bersemangat sehingga produktivitas kerja tetap terjaga.
Menyempatkan waktu untuk ngobrol dengan rekan kerja
Pekerja yang produktif biasanya selalu meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan rekan kerja meskipun dalam kondisi bekerja dari rumah (Work From Home atau WFH). Komunikasi tersebut penting untuk menyamakan visi dan misi sehingga kerja sama tim berlangsung dengan solid. Hubungan yang kompak dengan rekan-rekan kerja akan meminimalkan kesalahpahaman ketika terjadi masalah yang berkaitan dengan pekerjaan. (int)