Mantan Menteri Sosial RI tersebut juga menceritakan, dirinya beberapa kali juga turun langsung ke pasar tradisional untuk
mengecek inklusi keuangan di pasar tradisional termasuk retribusi berbasis QRIS di pasar-pasar tradisional.
"Lalu saya ambil posisi pertama di Ponorogo yang retribusi pasarnya sudah menggunakan _QRIS_ . Kemudian di Magetan juga sama. Bagi Jawa Timur, OJK sudah memberikan payung, tugas pemda mendetailkan pelaksanaannya," urainya.
Khofifah menambahkan, sebelumnya sudah ada program KEJAR, MoU antara Pemprov Jatim dengan OJK Jatim, program Satu Rekening Satu Pelajar. Program ini akan tetap dimaksimalkan sebagai bagian penting untuk meningkatkan inklusi sekaligus literasi keuangan.
"Program KEJAR juga menjadi bagian yang penting karena mereka lebih dulu masuk inklusi sekarang kita kuatkan literasinya. Jadi kerja mikro dan detail memang harus dilaksanakan oleh semua pihak baik Pemprov, Pemkab maupun Pemkot," pungkasnya.