Di Indonesia, sayangnya dengan letak geografis yang rawan akan berbagai macam bencana mulai dari gempa, potensi letusan genung, hingga tsunami, upaya mitigasi Indonesia masih belum memadai.
Hal tersebut didukung oleh data survei pada tahun 2019 yang diadakan oleh BPS. Di mana dari setiap 15 desa/kelurahan di Indonesia, hanya satu yang memiliki sistem peringatan dini bencana alam.
Berangkat dari kondisi tersebut, perlu dipahami jika kita sebagai masyarakat tidak bisa sepenuhnya mengandalkan pihak berwenang. Namun, kita bisa coba meminimalisir dampak bencana dengan upaya mitigasi yang dilakukan secara mandiri.
Secara garis besar, ada dua upaya yang bisa diakukan sebagai langkah mitigasi bencana mandiri, yakni: