“Prosesnya luar biasa, karena saya melihat sendiri dari awal bagaimana Alic memilih tema yang diangkat kemudian dia juga sangat berperan disini, tidak mudah goyah, meskipun bersaing langsung di tingkat provinsi. Saya juga bangga dengan teman-teman yang sudah membantu. Untuk kompetisinya sendiri sebenarnya kami semua sudah pasrah,” terang Alic.
Pengerjaan karya ini hanya membutuhkan waktu 4 hari, satu hari riset dan eksplorasi ruang di Batik Saji (lokasi pembuatan Batik Pace), di hari kedua koreografi tari ini harus selsai. “Karena hari ketiga harus take pengambilan video ya, jadi dua hari berikutnya harus masuk pada pengerjaan ilustrasi musik dan editing videosoalnya harus segera disetor ke Provinsi untuk penjurian. Tapi setelah kita terlanjut submit hari berikutnya ada pengumuman bahwa pengumpulan karya diperpanjang. Tapi karena tenaga Alicya dan seluruh tim sudah habis, apa boleh buat.” tambah Rani Iswinedar yang juga pembina Alic.
Kompetisi festival ini melalui tahap seleksi, yang pertama di tingkat Provinsi Jawa Timur. Di Tingkat Provinsi ini tari Mbabar Pace berhasil menjadi satu-satunya karya tari terbaik di tingkat Provinsi. Yang artinya siswi dari SMAN 1 Pacitan ini tidak hanya mewakili Kabupaten Pacitan, namun juga mewakili Provinsi Jawa Timur untuk berkompetisi dengan karya tari kreasi lain dari seluruh provinsi di Indonesia.