"Tapi pengalaman yang sangat berharga adalah persahabatan yang terjalin dengan sahabat dari waktu itu Irian Jaya sampai Aceh. Sesuatu yang berharga, karena tidak setiap hari kita bisa ketemu dengan saudara-saudara sebangsa setanah air dari berbagai daerah. Tentunya persahabatan itu senantiasa terus terjalin kedepannya," tambah Emil.
Lebih jauh, mantan Bupati Trenggalek itu mengatakan bahwa para pemuda-pemudi bangsa, khususnya mereka yang tengah mengikuti PPAP, harus memiliki nilai kebangsaan dan wawasan luas untuk dapat menjadi satu-kesatuan.
"Kita harus menjadi pemuda yang memiliki wawasan kebangsaan, memiliki pemahaman mengenai keberagaman dan mengerti bahwa di balik keberagaman itu ada satu kesamaan cita-cita," tuturnya.
"Sebuah negara kadang akan bersatu karena kesamaan geografis, sedangkan kita ini adalah kepulauan. Tapi kemudian Deklarasi Djuanda mengubah Indonesia. Bahwa kita bukanlah pulau-pulau yang dipisahkan, tapi sebaliknya kita adalah rangkaian pulau-pulau yang dipersatukan oleh Samudera Indonesia menjadi bangsa yang maritim. Itulah mengapa kita ini adalah Tanah Air, karena air adalah bagian dari eksistensi kita sebagai negara," jelasnya.