Namun banyak peneliti yang menangkap adanya pergeseran peran perempuan Sunda di masa kini. Misalnya perubahan ini terlihat dalam penggunaan kata perempuan di majalah bahasa Sunda, Mangle.
Susi Yuliawati meneliti penggunaan nomina yang melambangkan perempuan dalam majalah Mangle periode 1958 hingga 2013. Menurutnya dalam majalah itu sering menggunakan kata-kata seperti mojang, wanoja, wanita, geureuha, dan pamajikan.
“Kehadiran leksikon (kosakata) untuk melambangkan perempuan dalam bahasa Sunda mengindikasikan peran penting perempuan dalam masyarakat Sunda,” tulis dosen Departemen Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) ini yang dimuat di Bandung Bergerak.
Empat periode utama ini yaitu, masa Demokrasi Terpimpin (1958-1965), masa Orde Baru (1966-1998), masa transisi menuju demokrasi (1999-2003), serta masa Reformasi (2004-2013).