Gaya Hidup

Ada Atau Tidak Adanya Pandemi, Masker Tetap Penting

Ada Atau Tidak Adanya Pandemi, Masker Tetap Penting
Dok wolipop

 

Dokter memvonis bahwa paru-paru saya terdapat bercak-bercak, dan menyatakan bahwa paru-paru saya sensitif terhadap udara tercemar. Dokter kemudian menyuruh saya selalu memakai masker karena saya sensitif terhadap udara kotor. Hal itu sangat tidak nyaman dan mengganggu aktifitas dan kerja saya,” jelas Istu, mengutip WALHI.

 

Masih dalam sumber yang sama, pihak lain bernama Leona juga mengaku mengalami kendala serupa karena buruknya kualitas polusi udara di Jakarta. Setiap beraktivitas, ia mengaku harus selalu memiliki persediaan Ventolin (inhaler) dan masker jenis N95.

 

Sebagian besar kalangan pasti sudah banyak yang tahu, karena sudah sangat sering mendapat penyuluhan mengenai bagaimana cara masker bekerja menghalau polusi, bakteri, atau virus yang dapat masuk ke saluran pernapasan.

 

Secara garis besar, masker medis memiliki tiga lapis serat yang selama ini telah menjadi standar masker untuk dapat digunakan selama masa pandemi. Sama halnya seperti menghalau virus, standar masker tersebut juga sama seperti standar yang minimal perlu digunakan, jika tujuannya adalah untuk menghalau debu dan polusi dari udara yang tercemar.

Baca Juga : 4 Etika Penting Saat Memulai Obrolan dengan Orang Baru
Bagikan :